Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Sindir Rem Darurat, Wakil Bupati Bogor Latah?  

NS/RN | Sabtu, 12 September 2020
Sindir Rem Darurat, Wakil Bupati Bogor Latah?  
Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan
-

RADAR NONSTOP - Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan menyindir rem darurat DKI Jakarta. Sebelumnya Wali Kota Bogor Bima Arya juga menuding rem darurat tidak efektif. 

Iwan Setiawan menyatakan Pemkab Bogor dalam keterangan pers tertulisnya mendesak Pemprov DKI Jakarta untuk segera menerbitkan informasi teknis peraturan PSBB total itu.

"Saya harap hari ini ada info teknis terkait pasal peraturan (PSBB Total) di DKI nya, diberikan melalui Bagian Perundang-undangan kita. Baru Perbup direvisi disesuaikan dengan apa yang dibuat di Jakarta," katanya seperti dilansir di laman resmi Pemkab Bogor, Jumat (11/9/2020).

BERITA TERKAIT :
Omicron Naik Turun, Bima Arya Masih Pikir-Pikir Soal PTM
Omicron Siap-Siap Masuk Bogor, Wali Kota Bima Parno Nih?

Menurutnya, Pemkab Bogor akan mengikuti arahan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat ( Pemprov Jabar) dan akan menyesuaikan juga dengan DKI Jakarta.

Kata Iwan, Pemprov DKI melakukan PSBB secara total dengan aturan ketat, bukan berarti Pemkab Bogor harus ikut. Tapi, pihaknya hanya akan menyesuaikan dan kewenangannya ada di Gubernur Jabar Ridwan Kamil.

"Menurut Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil khusus Bodebek yang wilayahnya menyesuaikan dengan PSBB Jakarta, kami sudah memberi kewenangan kepada bupati atau walikota untuk membuat PSBB sendiri menyesuaikan dengan DKI," ucapnya.

Jika dilihat dengan kondisi saat ini, kata politisi Gerindra itu, Kabupaten Bogor kondisi penyebaran Covid-19 tidak terlalu tinggi. "Data saat ini, di empat RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) dan 29 rumah sakit swasta yang ada di Kabupaten Bogor posisi okupasi penghunian tempat tidur itu terdiri hanya 30 persen," katanya.

Kemudian, kata dia, Kabupaten Bogor juga punya RS Darurat Covid-19 di Kemang dengan kapasitas 87 tempat tidur dan hari ini yang terisi 48.

"Kita ada 29 rumah sakit swasta dan empat RSUD khusus penanganan Covid-19 dengan jumlah tempat tidur 4.176, yang terisi 1.315, berarti 30 persen yang terisi, dan untuk yang terkonfirmasi positif per hari ini ada 1041 kasus," jelasnya. 

Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Bogor mencatat hari ini ada penambahan 45 kasus positif covid-19. Jumlah ini, merupakan rekor terbanyak penambahan kasus positif dalam satu hari selama masa pandemi.

"Betul, (rekor terbanyak selama pandemi covid-19)," kata Jubir GTPP Covid-19 Kabupaten Bogor Syarifah Sofiah, dalam keterangannya, Jumat (11/9/2020).

Syarifah menjelaskan, dari 45 jumlah kasus positif yang dilaporkan, 37 kasus diantaranya merupakan hasil tracing yang baru keluar dari laboratorium Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan (BBTKL).

"Total dari sekitar 225 sampel yang hasilnya dari BBTKL, 37 dinyatakan positif covid-19. Sisanya, 5 hasil dari pemeriksaan RS di Kabupaten Bogor dan 5 dari pemeriksaan di luar Kabupaten Bogor," jelasnya.

Dari jumlah tersebut, terdapat 7 klaster keluarga dari Kecamatan Sukaraja, Rancabungur, Pamijahan, Gunung Putri, Cileungsi, Bojonggede dan Ciawi. Dua diantaranya ada 2 balita yang terpapar dari 2 klaster Bojonggede dan Ciangsana (Gunung Putri).

Sementara, untuk kasus suspek total sebanyak 4.459 orang dengan rincian 4.235 orang sudah dinyatakan sembuh dan 224 orang masih dipantau. Terakhir, kasus probable total 208 orang, sudah dinyatakan sembuh 10 orang dan masih dipantau 9 orang.

"Kasus meninggal dunia dalam kategori probable totalnya ada 189 orang," tutupnya.