Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Bisik-Bisik Aktivis Dan DPRD, Bupati Tangerang Mau Jadi Gubernur DKI Ya? 

NS/RN | Kamis, 10 September 2020
Bisik-Bisik Aktivis Dan DPRD, Bupati Tangerang Mau Jadi Gubernur DKI Ya? 
Foto Ahmed Zaki Iskandar dengan para aktivis yang beredar di WA.
-

RADAR NONSTOP - Pilkada DKI Jakarta memang masih jauh. Tapi, beberapa tokoh mulai kasak-kusuk memperebutkan kursi Anies Baswedan. 

Bisik-bisik di kalangan aktivis dan DPRD, kalau Ketua Golkar DKI Jakarta Ahmed Zaki Iskandar disebut-sebut bakal maju sebagai calon gubernur.

Zaki adalah Bupati Tangerang dua periode. Pria kelahiran Tangerang, Banten pada 14 Desember 1973 ini adalah putra politisi senior Golkar, Ismet Iskandar.

BERITA TERKAIT :
Biar Kecil Tapi Sombong, PPP Ogah Diajak Koalisi PDIP Di Pilkada DKI 
Pilkada DKI Butuh Duit Sampai Rp 1 Triliun, Kang Emil Cuma Punya Harta 23,76 Miliar?

Zaki pernah menjadi anggota DPR RI 2009-2014. "Kabarnya memang mau maju dia. Dan sah saja kalau dia mau maju sebagai gubernur atau wagub," ungkap seorang anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDIP yang namanya enggan disebutkan.

Rabu (9/9) malam, foto Zaki bersama para aktivis Jakarta beredar di group WhatsApp (WA). Hingga berita ini diturunkan Zaki tidak bisa dihubungi wartawan. 

Golkar DKI Jakarta juga belum memberikan klarifikasi soal pencalonan Zaki sebagai calon gubernur. 

Menakar Golkar 

Kekuatan Golkar di Jakarta memang tidak sehebat di Banten atau daerah lain. Tiga kali pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta, Golkar belum pernah mampu menjadikan kadernya sebagai gubernur maupun wagub. 

Saat Pilkada 2012, Alex Noerdin sempat menjadi Calon Gubernur DKI Jakarta berhadapan dengan Fauzi Bowo dan Jokowi. Alex yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Sumatera Selatan itu suaranya berada diurutan terakhir dari enam pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang maju.

Bukan hanya pilkada, suara Golkar di Jakarta juga terbilang remuk. Partai beringin ini hanya mendapatkan suara 300.246 suara atau setara dengan 6 kursi DPRD. 

Bahkan, Golkar kalah telak dengan pendatang baru seperti PSI (404.508 suara, 8 kursi).