RADAR NONSTOP - Followers tuyul bukan hal baru dalam dunia media sosial. Banyak, orang memang mempunyai mimpi memiliki followers yang banyak.
Banyak followers memang bisa menaikan kelas dalam berselancar di Intagram (IG) dan Twitter. Tapi, banyak followers dengan cara membeli bukanlah pilihan tepat.
Karena membeli followers tentunya akun-akun tersebut bak tuyul yang tidak bisa komentar atau melakukan like.
BERITA TERKAIT :Sebab, followers yang banyak identik dengan popularitas bagi individu dan laris manis untuk bisnis. Oleh sebab itu, tak jarang pengguna melakukan cara apa pun untuk mendapatkan banyak followers.
Disaat Corona ini, bisnis jual beli followers semakin marak dan range harganya pun bermacam-macam, mulai dari puluhan ribu hingga jutaan rupiah.
LK, seorang pebisnis jual beli followers mengatakan, untuk harga tergantung jumlah. "Kalau 100 paling Rp 20 ribu harganya. Kalau ribuan dan ratusan ribu ya harga bisa ratusan ribu rupiah lah," ucapnya.
LK mengaku, ternak akun untuk menjual followers sudah dia tekuni sejak tiga tahun lalu. "Akun yang dibeli pastinya menyusut dong. Biasa kami stel dalam hitungan minggu dan bulan. Penyusutan pelan-pelan," ungkapnya.
Akun yang dia jual juga tidak aktif. "Kami hanya menumpahkan kepada pembeli followers lalu menyusut nantinya," tukasnya.
Musim pilkada ini kata dia, banyak tim sukses yang membeli akun. "Biasanya biar terlihat banyak kan. Kalau dikit kan malu itu tim," tukasnya sambil tertawa.
"Followers palsu cenderung menipu pengikut baru. Jika pengguna mengunjungi umpan Instagram yang tidak aktif dengan puluhan ribu pengikut, kredibilitas akun bisa turun. Jadi, lebih baik membangun kepercayaan dan hubungan jangka panjang untuk insight yang lebih baik," saran LK.
Mahasiswa di Jakarta ini melanjutkan, tidak ada feedback dari followers palsu. "Begitulah resikonya. Kalau mau banyak followers jangan beli. Isi saja secara rutin dan punya ciri khas agar orang tertarik," tambahnya.