RADAR NONSTOP - Sejatinya, Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (JARI) 98 adalah pendukung setia dan militan Jokowi di Pilpres 2019. Bukan underbow (organisasi sayap) apalagi jongos partai.
Karena itu, tidak ada alasan buat JARI 98 untuk mendukung pasangan calon yang diusung PDIP - Gerindra (Muhamad - Saraswati). Walaupun saat Pilpres 2019, JARI 98 berdiri dan pasang badan buat Jokowi.
“Jadi ini sudah jelas dan bisa dipahami ya. Kembali ke Pilpres 2019, Willy Prakarsa (Ketua Presidium JARI 98) pernah dilaporkan ke Bawaslu oleh DPC Partai Gerindra terkait sawer uang di Tandon Ciater Serpong, Tangerang Selatan,” beber Willy.
BERITA TERKAIT :“Jadi wajar kan kalau JARI 98 tidak akan dukung apalagi memilih pasangan tersebut. Biarkanlah pasangan dari CLBK (Cinta Lama Bersemi Kembali) Batu Tulis antara Mega - Prabowo (PDIP - Gerindra) diwujudkan di Tangsel,” ujar Willy.
Selain itu, Willy juga tidak habis pikir, kenapa orang gagal melenggang ke Senayan hendak dijadikan pemimpin Tangsel.
“Nyaleg aja gagal, kok mau dijadikan pemimpin di Tangsel. Kalau gagal nyaleg itu kan kualitasnya sudah ketahuan. Sepertinya partai yang mengusung itu menanggap warga Tangsel bodoh. Sehingga cukup dipimpin orang gagal,” papar Willy.
Willy juga mengatakan, masih terdapat ribuan bahkan jutaan alasan JARI 98 tidak mendukung pasangan Muhamad - Saraswati. “Mau tahu alasan - alasan tersebut? Silahkan tanyakan rumput yang bergoyang, #UdahGituAja,” tandas Willy.