RADAR NONSTOP - Eka Supria Atmaja bisa disebut sebagai bupati doorprize. Kalau saja Neneng Hassanah Yasin tak dicokok KPK pastilah Eka tak dilantik menjadi orang nomor satu di kota industri.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang melantik Eka di Gedung Sate, Bandung, Jabar, Rabu (12/6/2019) menjadi saksi bisu. Saat itu, Eka berjanji akan bergerak cepat dan melaksanakan beberapa program prioritas yang akan dilaksanakan setelah dirinya menjabat sebagai Bupati Bekasi.
Sektor investasi, pendirian mal pelayanan publik, penuntasana kemiskinan hingga menuntaskan pengangguran menjadi fokus utama. Tapi, apa mau dikata, janji tinggallah janji.
BERITA TERKAIT :Kelompok mahasiswa dari Aksi Unjuk Rasa dari Aliansi Kampus Se-Bekasi (AKSI) menggelar demo di Komplek Pemerintahan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (15/8/2020). Mereka menuntut Bupati Kabupaten Bekasi Eka Supria Atmaja mundur.
Mahasiswa protes karena acara HUT ke-70 kabupaten hanya seremonial tanpa bisa menuntaskan kemiskinan dan pengangguran. Koordinator AKSI, Arif Ramadhan mengatakan peringatan hari ulang tahun jangan semata-semata dilaksanakan dengan kegiatan-kegiatan protokoler yang bersifat tekstual dan birokratis.
"Anomali, ditengah potensi industri dan potensi lainnya. Paradoks sosial di Bekasi begitu nyata seperti Kemiskinan yang tembus diangka setengah juta, hampir 200 ribu pengangguran murung di depan 7.000 Pabrik yang berdiri di atas tanah bekas Sawah. Puluhan balita gizi buruk, puluhan titik Kemacetan, titik Banjir, dan bahkan kini persoalan kekeringan mulai menghantui lagi. Bupati dan DPRD jangan jadi Pelupa setelah duduk dan dapat tunjangan. Problem solving sangatlah dibutuhkan," tegasnya saat berorasi.
Mahasiswa terus teriak. Bahkan, mereka menuntut sang bupati mundur jika tidak sanggup lagi. Suara mahasiswa memang ada benarnya.
Jika Anda ke Kabupaten Bekasi, berderet pabrik-pabrik besar. Tapi, warga lokal nampaknya terlupakan. "Ini bupati apa kerjanya dong," teriak mahasiswa lagi sambil memegang toa.
Saat pelantikan, Kang Emil sapaan akrab Ridwan Kamil menyatakan kesedihannya banyak warga lokal di Bekasi yang menjadi pengangguran. Namun, di sisi lain banyak kawasan industri yang berdiri di sana.
“Saya tidak mau dan sedih kalau dengar warga Bekasi sendiri merasa jadi tamu. Yang bekerja banyak dari provinsi lain, kebanyakan warga lokal hanya di level ujung,” kata Emil saat pelantikan Eka.
Kini harapan sekitar 3,5 juta warga Kabupaten Bekasi ada pada Eka. Tentunya jika Eka tak mau dicap sebagai Bupati Doorprize, bisa menuntaskan pengangguran dan kemiskinan di 23 kecamatan, 7 kelurahan dan 180 desa.
Demo mahasiswa menuntut Eka mundur dari jabatannya.