Bongkar Paksa PAUD Pinangsia Coreng 1 Tahun Prestasi Anies Baswedan
RADAR NONSTOP - Pembongkaran paksa yang dilakukan oleh aparat satpol PP di Jalan Cengkeh, RW 07, Kelurahan Pinangsia, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, RW 07 mengundang reaksi sejumlah pihak.
Kali ini caleg dapil 10, Ahmad Sulhy yang angkat bicara. Menurutnya, pembongkaran paksa sebuah bangunan PAUD Tunas Bina disaat proses belajar sedang berlangsung terlalu kejam. Bahkan di zaman Ahok sekalipun, hal ini tidak pernah terjadi.
“Sangat disayangkan kejadian ini terjadi di era Anies Baswedan, yang nyata-nyata platform pak Anies sangat manusiawi dan mencintai dunia pendidikan,” ujarnya.
BERITA TERKAIT :Bursa Calon Gubernur Jakarta, Anies Mulai Dicolek PDIP
Dirayu PKS Untuk Pilkada DKI, Anies Masih Malu Katakan Iya
Ahmad Sulhy yang ikut meninjau bekas pembongkaran sekolah PAUD atau Pos RW 07 Kelurahan Pinangsia merasa ada perbedaan asumsi jajaran gubernur mulai Kasatpol PP, Camat hingga Lurah.
"Tidak mungkin kebijakan yang dikedepankan mirip gubernur sebelumnya yang bongkar paksa. Sulhy mensinyalir ketidak sinkronan ini akibat lemahnya kepemimpinan Kasatpol PP, yang tidak tahu pergerakan pasukan dibawah,” tegasnya.
Sulhy yang juga pengurus Gerindra DKI ini meminta secara cepat pak Walikota Barat melakukan rekonsolidasi dengan jajaran dibawahnya bersama Ketua RW, RT dan dewan guru Paud selaku korban.
"Kita harapkan ada solusi nyata berupa Gedung Pos RW yang juga kantor PAUD segera terbangun. Disamping itu, untuk sementara dicarikan ruang untuk PAUD dengan dilaksanakan traumahealing akibat saat pembongkaran sedang berlangsung kegiatan belajar-mengajar PAUD," ujarnya.
Jika terlambat, maka apa yg disampaikan berupa prestasi pemenuhan janji kampanye atau janji kerja Anies-Sandi dengan sendirinya tercoreng.
