Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Banyak Perusahaan BUMN Dibubarkan, Direksi Dan Komisaris Ketar-Ketir

NS/RN | Senin, 15 Juni 2020
Banyak Perusahaan BUMN Dibubarkan, Direksi Dan Komisaris Ketar-Ketir
Ilustrasi
-

RADAR NONSTOP - Progam perampingan Menteri BUMN Erick Thohir membuat para direksi dan komisaris ketar-ketir. Dari total 142 perusahaan kini sisa 107. 

Lalu, dari 107 perusahaan akan dipangkas lagi hingga tersisa 70 sampai 80 perusahaan. Adapun kriteria yang bakal terkena pemangkasan salah satunya yang memiliki jumlah jajaran direksi dan komisaris banyak. 

Erick menyebut seperti PTPN. Diketahui, saat ini banyak BUMN diisi oleh banyaknya direksi dan komisaris. 

BERITA TERKAIT :
Wamen BUMN Geser Sri Mulyani, Erick Thohir Jangan Baper Dong
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Timses Sudah Dapat Jatah Kursi BUMN Aja 

Banyaknya pucuk pimpinan membuat birokrasi lelet hingga mengakibatkan utang. Bahkan, Erick menyebut PTPN saat ini punya utang Rp 42 triliun. 

"Program restrukturisasi ini tidak akan menyasar kepada bagian pegawai. Sehingga yang diprioritaskan dalam program restrukturisasi ini adalah jajaran direksi dan komisaris," ungkap pengusaha yang pernah membeli klub Inter Milan ini saat live Instagram yang disiarkan IDN Times, Sabtu (13/6/2020).

"Jangan salah arti yang middle ke bawah kita jaga, justru untuk sehatkan di atas yang middle bawah kita jaga, kalau perusahaan sehat maka yang middle bawah pasti sehat, kan pemimpin membawa isu populer, tapi ujung-ujungnya perusahaannya bangkrut semua, utangnya gede, jadi saya sikat dulu yang di situ, bukan arogan yah," ungkapnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, jika ada pengurangan jumlah pada jajaran pegawai, dirinya meminta semua kalangan melihatnya dengan jernih.

"Konteksnya tolong dibedakan, pegawai yang dikeluarkan dengan kontrak tidak diperpanjang beda. Kalau mengurangi itu ya ngurangi, kalau kontrak tidak diperpanjang itu bukan, karena itu bagian dari penilaian dan hal-hal yang menjadi pertimbangan pimpinan, hal ini yang kita lakukan," ujarnya.

Erick ingin jumlah BUMN menjadi 70 hingga 80 BUMN. Kemudian, dia menuturkan, kluster BUMN ini juga dipangkas dari 27 menjadi 12 klaster.

Dalam kluster ini, BUMN dikelompokkan berdasarkan rantai pasoknya. "Kluster ini berdasarkan dinamakan value chain, supply chain atau bagaimana sinergikan core bisnis yang ada," imbuhnya.

Erick kembali menuturkan, jumlah BUMN saat ini 107. Artinya, berkurang 35 dari sebelumnya 142 BUMN. "Jumlah BUMN sudah turun dari 142 menjadi 107. Dan kita coba kejar lagi tahun ini kalau bisa angka 90 sampai 80," terangnya.