RADAR NONSTOP - Kuantitas Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan tampil dihadapan publik ternyata berbanding terbalik dengan hasil survei.
Anies yang mendapat panggung besar selama pandemi Covid-19 karena kuantitas tampil di media, justru elektabilitasnya turun pada Mei 2020.
Ketua DPP PAN Saleh Daulay menilai, hasil survei elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai capres versi Indikator Politik Indonesia seharusnya menjadi cermin untuk mantan Mendikbud itu.
BERITA TERKAIT :"Dari semua kepala daerah, yang paling sering tampil di media berkenaan dengan Covid-19 ini adalah Pak Anies. Itu artinya, masyarakat banyak yang kenal dan juga mengikuti kiprahnya. Tetapi kenapa survei-nya justru turun?" kata Saleh kepada wartawan, Selasa (9/5/2020).
Saleh mengatakan, masyarakat berharap banyak kepada Anies selama pandemi. Mulai dari penyediaan fasilitas dan sarana kesehatan, aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), hingga distribusi bansos.
Dia menilai, bisa saja karena masyarakat tak puas sehingga berdampak kepada elektabilitas Anies.
Selain itu juga, pola komunikasi dan koordinasi pusat dan daerah disorot masyarakat. Persepsi di publik beragam menanggapi hal ini karena bisa saja ada yang memandang tak etis.
"Anies semestinya sudah membaca dan mencermati ini. Jangan sampai, ada pendukung yang menyesal karena pernah ikut memperjuangkannya," ujar Saleh.
Saleh juga melihat faktor pendukung dari koalisi umat Islam yang besar saat Pilkada lalu. Anies dianggap belum memenuhi kebijakan pada kepentingan umat. Program dan kebijakannya masih sangat reguler. Tidak ada yang spesial dan menonjol yang dapat dijadikan sebagai kebanggaan.
"Pilkada kemarin adalah pilkada paling panas se-Indonesia. Banyak harapan disematkan ke pundak Anies. Tetapi setelah menjabat ini, biasa-biasa saja. Tidak ada yang bisa membuat pendukungnya dulu berbangga," kata dia.
Survei Indikator
Survei Indikator Politik merilis persaingan ketat tingkat elektabilitas antara Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo di urutan kedua. Ganjar sukses menyalip Anies melalui isu virus Corona.
Ganjar mendapatkan torehan elektablitas 11,8 persen karena dianggap mampu ‘memanfaatkan panggung’ menjadi citra positif. Sementara Anies turun menjadi 10,4 persen. Survei dilakukan 16-18 Mei.
Di urutan pertama masih ditempati Prabowo Subianto dengan 14,1 persen.
Pada tiga bulan lalu, atau tetapnya Februari, Indikator Politik juga telah memotret elektabilitas para calon kuat Pilpres 2024 itu.
Anies Baswedan masih di atas Ganjar Pranowo. Anies mendapatkan, 12,1 persen, sementara Ganjar hanya 9,1 persen.