Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Bedol Desa, Apakah PKS Bakal Remuk Dengan Saudara Barunya (Gelora) 

NS/RN/NET | Minggu, 31 Mei 2020
Bedol Desa, Apakah PKS Bakal Remuk Dengan Saudara Barunya (Gelora) 
Ilustrasi
-

RADAR NONSTOP - Tokoh PKS di daerah ramai-ramai loncat. Bukan hanya di Depok dan Jakarta tapi dibeberapa daerah kader dan tokoh PKS pindah ke Partai Gelora. 

Partai bentukan Anis Matta itu bergerak dengan senyap. Seperti di Yogyakarta. Beberapa kader militan dan tokoh PKS resmi pindah ke Gelora.

Sebagaimana diketahui Partai Gelora resmi mendapatkan SK Kemenkumham pada Selasa (19/5/2020) lalu diakui sebagai partai politik oleh negara. Di DIY beberapa mantan politikus PKS seperti Zuhrif Hudaya dan Setiya beralih ke Partai Gelora. Zuhrif yang juga mantan anggota DPRD DIY kini menjabat sebagai Ketua DPW Partai Gelora DIY.

BERITA TERKAIT :
Dedi Mulyadi Sudah 71,5 Persen, Syaikhu Gak Laku Dan PKS Lagi Anjlok
RIDO Kalah Di-Survei Dengan Pram-Rano, KIM Plus Masih Mandek Akibat Janda Kaya

Zuhrif menegaskan Partai Gelora DIY siap menggaet simpatisan dari berbagai latar belakang. Karena partainya menggunakan azas Pancasila sehingga terbuka bagi siapa saja untuk bergabung.

"Partai Gelora yang berazaskan Pancasila ini bersifat terbuka. Artinya siapa saja boleh bergabung, bekerja sama dengan kami di Partai Gelora," katanya dilansir dari Harianjogja.com, Minggu (31/5/2020).

Pihaknya ingin membangun budaya demokrasi sejak dari partai, agar lebih mensejahterakan masyarakat. Oleh karena itu dia memanggil seluruh warga DIY baik dari kalangan muda maupun tua untuk bergabung menjadi calon wakil rakyat baik di level DPRD maupun DPR RI melalui Partai Gelora.

"Kami mengundang baik tokoh maupun masyarakat umum yang siap mewakili kepentingan rakyat, berkolaborasi membangun negeri. Tidak ada jenjang keanggotaan di Partai Gelora, jadi semua bisa bergabung," katanya.

Zuhrif mengakui beralih ke Partai Gelora karena ada perbedaan pandangan dengan PKS yang telah mengantarkannya sebagai anggota DPRD Kota Jogja dan DPRD DIY. Namun, kemungkinan bekerja sama dengan PKS masih bisa terjadis seperti halnya partai lainnya yang terbuka bagi Partai Gelora untuk bersama-sama mendukung pembangunan baik di level DIY maupun nasional.

“Kebetulan saya memiliki pengalaman dalam mengurus partai, terutama saat awal kami berada di PKS kami juga ikut mengurus prosesnya di DIY di awal-awal pendirian, dan saat ini kami di Partai Gelora jadi sudah terbiasa mengawalinya,” ucap Mantan Sekretaris Umum PKS DIY ini.