Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Kasus Corona Jawa Timur Kenapa Nambah Terus Ya?

NS/RN/NET | Kamis, 14 Mei 2020
Kasus Corona Jawa Timur Kenapa Nambah Terus Ya?
-

RADAR NONSTOP - Kasus Corona di Jawa Timur nampaknya belum bisa dibendung. Sama seperti di Jakarta, Jawa Timur saat ini sudah tembus 1772 kasus positif.

Sementara DKI Jakarta masih terbesar yakni 5554 kasus positif. Lalu, ada Jawa Barat: 1556 kasus positif. Jawa Tengah: 1023 kasus positif. 

"Kita mendapatkan kasus positif total hari ini adalah 15.438. Kemudian jumlah negatifnya adalah 108.134," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan wabah virus Corona, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube BNPB, Rabu (13/5/2020).

BERITA TERKAIT :
Rakyat Menderita Saat Corona, Koruptor Malah Beli Pabrik Air Minum Di Bogor
Corona Marak Lagi Di Singapura, Bikin Parno Aja Tuh Virus

Jumlah 15.438 lantaran ada tambahan 689 orang. Sementara jumlah pasien yang sembuh dari COVID-19 terus bertambah menjadi 3.287 orang. 

Dan jumlah pasien yang meninggal sudah berada di angka 1.028 orang. "Kasus sembuh meningkat dengan 224 orang sehingga totalnya menjadi 3.287 orang. Kasus meninggal meningkat 21 orang sehingga total menjadi 1.028 orang" tutur Yurianto.

Sementara data dari Pemprov Jawa Timur diketahui, jumlah kasus positif Corona bertambah 115 pasien menjadi 1.649 orang. Melonjaknya jumlah kasus ini berbanding lurus dengan semakin baiknya upaya 3T atau Tracing, Testing hingga Treatment pada pasien COVID-19.

"Angka ini adalah angka yang menjadi sebuah alarm bagi kita untuk lebih meningkatkan kewaspadaan kita. Oleh karena itu langkah 3T itu terukur, apa yang dilakukan oleh kita semua," ungkap Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak di Surabaya, Rabu (13/5/2020).

Emil memaparkan ketika ditemukan satu pasien baru COVID-19, pihaknya langsung melakukan berbagai upaya. Salah satunya melakukan tracing siapa-siapa saja yang sudah melakukan kontak dengan orang tersebut.

"Kemudian saat ada satu klaster yang mana mereka itu ada satu kaitan dengan yang lain. Jadi angka yang tadi disebut tentunya tidak bisa digeneralisir ada sekian sekian," ungkapnya.

Setelah dilakukan tracing, pihaknya langsung melakukan testing pada orang-orang yang telah melakukan kontak dengan pasien positif Corona tersebut. Testing ini bisa dilakukan dengan rapid test atau diambil swabnya untuk dilakukan PCR.

"Tahap kedua ada testing, ada rapid test kita distribusikan puluhan ribu ke seluruh kabupaten kota dan kita mengapresiasi kabupaten kota yang proaktif melakukan pengadaan rapid test," papar Emil.