RADAR NONSTOP - Jokowi dan Anies Baswedan bisa dikatakan senasib. Apapun yang dilakukan keduanya pasti dinilai salah oleh kaum nyinyir.
Aksi bully disaat pandemi Corona memang kian masif. Bagi yang tak suka Jokowi pastilah apa yang dilakukan Presiden selalu salah.
Begitu juga dengan Anies. Ibarat 11-12, Jokowi dan Anies selalu menjadi obyek yang menarik untuk dicibir, dicaci dan dimaki.
BERITA TERKAIT :Pembully memang tidak pandang bulu. Mereka selalu ada celah untuk membully. Jokowi misalnya saat mengunjungi rumah warga di Kota Bogor. Salah satu yang dikunjungi orang nomor satu di Indonesia ini adalah rumah marbut masjid.
Tanpa banyak yang tahu, ternyata Jokowi memberikan bantuan langsung berupa uang tunai dari kantongnya sendiri. Kontan saja aksi Jokowi ini langsung dibully.
Dia dituduh telah melakukan politisasi bantuan Corona. Padahal, marbot masjid yang menerima santai dan senang.
Bahkan, mereka kaget atas kedatangan mendadak Jokowi. Lalu, apakah salah seorang Presiden memberikan bantuan kepada rakyatnya?
Bagaimana dengan Anies. Gubernur DKI jakarta ini hampir setiap hari dibully. Walau tetap santai dan tak pernah buat laporan ke polisi, tapi pastinya Anies paham betul kalau dia tidak akan bisa menghalau kaum nyinyir.
Ustadz Abdul Somad saat memberikan tausiah dalam peresmian renovasi Masjid Cut Nyakd Dien, Jakarta Pusat, Ahad, 1 Maret 2020, juga turut prihatin atas bully yang kerap dialamatkan ke Anies.
Anies yang hadir dalam peresmian itu hanya tersenyum menanggapi ceramah ustadz kondang yang biasa disapa UAS itu.
"Saya akan menyampaikan ini (tausiah) sampai tepat pukul 19.20," ucap UAS. "Loh kok gak sampe solat berjamaah? Apa gak solat isya? saya sudah jama Takdim."
Ustad Abdul Somad pun berharap ketidak ikutsertaannya dalam salat berjamaah tidak menjadi fitnah. Sebab, dia diundang gubernur untuk ikut meresmikan dan berceramah di Masjid Cut Nyak Dien.
"Somad diajak gubernur gak solat Isya berjamaah. Entar gubernur lagi yang kena (bully)," ujar Ustad Abdul Somad lagi. "Mohon maaf gubernur saya tak bisa bela. Saya aja babak belur di medsos."
Bukan hanya Corona, bully terhadap Anies mulai gencar saat banjir di Jakarta. Dalam acara yang disiarkan tadi malam (13/8/2019) di TV One, ILC mengangkat topik “Anies Baswedan di Pusaran Bully”.
"Saya tidak menghadapi pilkada bulan depan. Kata-kata itu tidak saya jawab dengan kata-kata tapi dengan karya-karya."
"Kalau di wilayah publik tidak minta dipuji saja, harus siap dicaci maki, diminta turun diminta naik. Karena itu prinsip saya sama, dicaci tidak tumbang, dipuji tidak terbang," ujar Anies di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, Ahad (26/5).
Data dari Komenkominfo saat pandemi Corona sebaran soal hoax terus naik dan mencapai ribuan informasi. Mabes Polri hingga Selasa (28/4/2020) sudah menangani 99 kasus hoax terkait COVID-19.
Kasus terbanyak ada di Polda Metro Jaya, yakni 13 kasus, sementara Polda Jawa Timur menangani 12 kasus. Sedangkan di luar Jawa terdapat 9 kasus yang ditangani Polda Riau, sementara sisanya tersebar di berbagai daerah.