Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Andalkan Medsos Jadi APK, Suara Golkar DKI Bakal Nyungsep di Jakarta

SOF | Rabu, 10 Oktober 2018
Andalkan Medsos Jadi APK, Suara Golkar DKI Bakal Nyungsep di Jakarta
Golkar DKI gelar pembekalan Caleg di gedung DPRD
-

RADAR NONSTOP - Partai Golkar DKI Jakarta instruksikan Caleg menjadikan medsos sebagai andalan alat peraga kampanye (APK). Alasannya, memanfaatkan tekhnologi kekinian.

Hal ini terungkap dalam pembekalan Caleg partai beringin itu di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (10/10/2018). “Kita pake bussines e-commerce, perkenalkan lewat media sosial dan saat ini akan direncanakan pasang logo Golkar di salah satu billboard (reklame raksasa) LED di kawasan Semanggi, Jakarta Selatan. Jadi disetel berulang-ulang agar masyarakat tahu," ujar Plt Ketua DPD Partai Golkar, Rizal Malarangeng di gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (10/10).

Rizal menjelaskan, metode kampanye ini karena melihat potensi generasi millenial di Indonesia, terlebih di Jakarta tertarik kepada sesuatu yang baru. Dibandingkan kota-kota lain di Indonesia, kata dia, pengguna internet dan media sosial di Jakarta, pengguna internet, terutama media sosial tergolong paling banyak. 

BERITA TERKAIT :
Digugat Caleg Gagal, Wakil Bendahara DPC PDIP Bekasi Minta Perlindungan Megawati
Bahlil Paksa Mundur Putri Akbar Tanjung (Sekar), Ada Agenda Besar Di Kampung Jokowi Nih?

"Karena Jakarta proporsi pengguna media sosial atau internetnya tinggi. Ini juga lebih murah dari kampaye biasanya. Dengan dana sepersepuluh lebih murah," terangnya.

Terpisah, Direktur Indomatrik Husein Yazid mengatakan, suara Golkar bisa nyungsep di Ibukota jika hanya mengandalkan medsos. Terlebih saat ini trust masyakarat terhadap medsos sedang mengalami degradasi, imbas si Ratu Hoaks.

“Survei kami baru-baru ini dilapangan, pasca kejadian Ratna Sarumpaet, kepercayaan masyarakat terhadap medsos mengalami degradasi total, mayoritas warga menganggap medsos itu hoaks,” ujarnya.

Kalau alatnya saja (Medsos) sudah dianggap barang busuk, bagaimana berharap hasil positif. “Jangan karena lebih murah, lalu dianggap efektif, kalau hasilnya nol buat apa, sekalian saja nggak usah kampanye”, seloroh Husein Yazid.