Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Merasa Dibohongi, Warga Mekarsari Tuntut PLN UIP JBT I Buka Blokir Saldo

NANG/BUD | Senin, 09 Maret 2020
Merasa Dibohongi, Warga Mekarsari Tuntut PLN UIP JBT I Buka Blokir Saldo
Unjukrasa warga Desa Mekarsari
-

RADAR NONSTOP - Ratusan masyarakat Desa Mekarsari menggelar aksi unjuk rasa di lokasi pembangunan PLTU II di Blok Walan Desa Sumuradem, Kecamatan Sukra, Senin (9/3/2020).

Pasalnya, selama tiga tahun rekening 42 warga Desa Mekarsari masih terblokir. 

Koordinator aksi, Roby Cahyadi mengatakan, pengadaan lahan untuk pembangunan PLTU II x 1000 seluas 275,4 hektar yang berada di Desa Sumuradem dan Desa Patrol Baru Kecamatan Patrol masih menyisakan masalah.

BERITA TERKAIT :
Soal Pembangunan Pasar Kranji Baru, Massa Somasi Seruduk Pemkot Bekasi
Emak-Emak Dan Ratusan Warga Waluya Unjukrasa, Kali Di Kampung Bupati Bekasi Tercemar Limbah

Menurutnya, sejumlah warga pemilik lahan hingga saat ini belum menerima pembayaran uang ganti rugi secara utuh. Hal itu dikarenakan nilai uang ganti rugi untuk tanaman masih terblokir.

"Pemblokiran saldo rekening tersebut sudah berlangsung selama tiga tahun lebih, akan tetapi belum juga ada penjelasan hasil verifikasi apalagi penyelesaian. Upaya audien ke pihak PLN selaku pengguna lahan terkesan mengabaikan," beber Roby.

Perlu diketahui, sambung Roby, saat diinformasikan kepada warga tentang perubahan nilai uang ganti rugi, sehingga warga hanya bisa menarik sebagian uang ganti rugi tersebut dengan sisa terblokir.

"Tidak ada penanda tanganan SPPH perubahan dan pernyataan pemblokiran dari warga, selama ini warga hanya bisa mengambil bunganya saja. Artinya, jika saldo yang tercantum dalam rekening bukan milik kami maka kami tidak dapat melakukan penarikan bunganya," tegas Roby.

Pihaknya, berharap pihak PLN UIP JBT I untuk membuka mata dan jangan menindas hak warga. 

"Buka blokir saldo rekening warga, jika aspirasi ini tidak direalisasikan, kami akan mengerahkan lebih banyak lagi," kesalnya.