Ingin Renovasi, Masjid Al-Furqon Serua Indah Terhambat Isu Pelebaran Jalan
RADAR NONSTOP- Pengurus Masjid Al-Furqon, Jalan Sukamulya, Serua Indah, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel) kini tengah diterpa isu. Gara-gara isu pelebaran jalan, kini renovasi masjid tersebut mengalami kendala.
Informasinya, isu pelebaran Jalan Sukamulya dan Jalan Bukit Indah, Serua Indah, Ciputat, sengaja dihembuskan oleh warga yang tidak setuju dengan renovasi Masjid Al-Furqon, Minggu (23/2/2020).
Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Al-Furqon, Nanang H Martadi ketika dijumpai Radarnonstop.co (Rakyat Merdeka Group) menyampaikan, rencana renovasi Masjid Al-Furqon terhalang isu pelebaran jalan.
BERITA TERKAIT :DPRD Tangsel Tancap Gas, Kebut 12 Raperda Di 2025
Perjalanan Dinas Pejabat Cuma Belanja Dan Foto-Foto
Renovasi tersebut, kata Nanang, lantaran masjid yang berada ditengah-tengah Jalan Sukamulya dan Jalan Bukit Indah saat hujan mengalami kebanjiran.
"Rencananya Masjid Al-Furqon akan direnovasi untuk ditambah tingkat dan kanan-kirinya akan diperluas lagi, tapi sekarang terganggu isu pelebaran jalan. Saya berharap pihak Pemkot dapat memberikan informasi sejelas-jelasnya terkait informasi pelebaran jalan,"terang Nanang H Martadi.
Anak Lurah Serua, Martadi tersebut mengaku bingung lantaran saat ini pasca rencana renovasi masjid mencuat, kabar burung pelebaran jalan sengaja dihembuskan pihak yang diduga sengaja menggagalkan renovasi.
Sementara, tokoh masyarakat setempat, Arif Rahman saat dikonfirmasi mengaku pihaknya kini tengah mengalami kendala renovasi masjid.
Menurut bendahara Masjid Al-Furqon, itu berharap pihak Pemkot dan kepolisian dapat membantu renovasi dengan memastikan informasi terkait pelebaran jalan.
"Isu pelebaran jalan ini sangat mengganggu kami, persoalannya kami akan melakukan renovasi Masjid Al- Furqon. Kami berharap Pemkot dan kepolisian dapat membantu kami," harap Arif Rahman.
Sementara, pihak Pemkot Tangsel belum dapat dikonfirmasi terkait isu pelebaran Jalan Sukamulya dan Jalan Bukit Indah. Radarnonstop.co (Rakyat Merdeka Group) masih berusaha menanti klarifikasi pihak terkait.
