Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Habis Banjir Terbit Jalan Bolong Dan Buaya

NS/RN/CR | Senin, 13 Januari 2020
Habis Banjir Terbit Jalan Bolong Dan Buaya
-

RADAR NONSTOP - Jalan bolong menjadi tontonan warga. Jalan yang ambels itu ada di bawah Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) SDN Inpres Tanah Tinggi, Jalan Daan Mogot, Tangerang, pada Minggu (12/1/2020). 

Jalan itu merupakan jalur penghubung ke Jakarta. "Wah bahaya ini, bikin macet juga," aku warga yang melintas di Daan Mogot.

Jalan ambles itu terjadi pasca banjir yang melanda Jabodetabek. "Jalan ambles itu bolong dan dalam. Sangat bahaya," keluh Matrais warga Tangerang.

BERITA TERKAIT :
Banjir Jakarta Gak Ada Obatnya, Butuh Gubernur Radikal Atau 1/2 Gila
Banjir Jakarta Disengaja? BPPD DKI: Sejak Zaman Belanda Juga Banjir

Wali Kota Tangerang, Arief R. Wismansyah mengimbau para pengendara yang terbiasa melintasi ruas jalan tersebut mengarah Jakarta agar menggunakan jalur alternatif lain demi keselamatan. Terlebih, jalan ambles mencapai kedalaman hingga 2,5 meter dan lebar lebih dari 2 meter.

Bukan hanya jalan bolong. Di Kota Bekasi, warga Jaka Sampurna digegerkan penemuan buaya hidup dengan panjang 1,85 meter. 

Buaya itu ditemukan dalam kondisi terikat. Kapolres Metro Kota Bekasi, Kombes Wijonarko membenarkan adanya penemuan buaya.

Penemuan buaya itu pertama kali ditemukan oleh warga yang sedang mencari cacing di saluran air depan ruko Nusa Plaza Bekasi, Jalan KH Noer Ali, Kalimalang, Kota Bekasi. 

Warga saat itu sudah menemukan buaya dalam keadaan terikat. Buaya itu juga terlihat dibungkus dengan kain berwarna ungu saat ditemukan.

Polisi belum mengetahui siapa pemilik buaya itu. Buaya itu rencananya akan diserahkan ke kantor Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).

"Setelah ditemukan, buaya itu dipindahkan ke lapangan kosong RT 01/03 Jakasampurna, Kota Bekasi. Rencana buaya tersebut akan diserahkan ke BKSDA untuk penanganan lebih lanjut," pungkas Wijonarko.