RADAR NONSTOP - Sosok pengganti Sandiaga Uno untuk Wagub DKI masih gelap. Hingga saat ini belum ada kesepakatan antara PKS dan Gerindra.
Pengamat politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun berpendapat posisi wakil gubernur sebaiknya segera diisi. Pasalnya kekosongan jabatan wagub akan berpengaruh terhadap kinerja pemerintahan di DKI. Sebab, secara otomatis pemerintahan hanya dilakukan Anies sendiri.
Kepemimpinan Anies seorang diri, menurut Ubedilah akan berdampak pada tidak efektifnya roda pemerintahan. "Ada kekurangan untuk mengambil keputusan," kata Ubedilah kepada wartawan, Selasa (2/10).
BERITA TERKAIT :Ubedilah menuturkan jika hanya memimpin seorang diri, Anies tak memiliki partner untuk ikut memberikan pertimbangan sebelum membuat sebuah keputusan ataupun kebijakan.
"Pak Anies membutuhkan wakil untuk mengambil keputusan lebih tepat dan lebih ada pertimbangan, ada pembagian tugas juga," tuturnya.
Ubedilah menyampaikan ketika nantinya Gerindra dan PKS akhirnya telah bersepakat soal nama yang akan diusulkan, DPRD DKI juga harus segera memproses hal tersebut.
Jika dilihat, komposisi anggota DPRD DKI memang lebih banyak diduduki oleh partai oposisi dari Anies-Sandi. Merujuk hal itu, kemungkinan DPRD DKI untuk mengulur-ulur waktu penetapan wakil gubernur bisa saja terjadi. Apalagi, dalam aturan pun tak diatur soal masa tenggat pengisian jabatan wakil gubernur.
"Saya kira di dalam politik selalu ada kemungkinan," kata Ubedilah.
Ada alternatif terbaik agar DPRD bisa segera menyetujui pengganti Sandi yakni posisi wakil gubernur tidak diambil dari partai politik tetapi dari kalangan profesional. Dengan demikian posisi yang ditinggal Sandi bisa segera terisi.
Ia menilai sosok mantan Sekretaris Daerah Propinsi (Sekdaprop) DKI, Fadjar Pandjaitan dapat menjadi alternatif dari kalangan profesional. Dia didukung banyak pihak karena dinilai mumpuni dan cocok menduduki posisi itu.
“Pengalaman yang bersangkutan bisa menjadi modal pembenahan tata kelola pemerintahan Pemprov DKI saat ini,” ungkapnya.
Fadjar sendiri sekarang aktif membantu roda pemerintahan Anies-Sandi meski tidak masuk dalam struktur. Dia sering dimintai pendapat jika ada persoalan di tubuh tata kelola Pemprov DKI. Dan sebelumnya menjadi anggota tim sinkronisasi saat masa transisi pemerintahan Ahok-Djarot ke Anies-Sandi.