RADAR NONSTOP - Jokowi dipastikan akan kembali berjaya di Jakarta. Keyakinan ini diungkapkan oleh Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi.
Menurut Om P, pertarungan pemilihan gubernur (Pilgub) berbeda dengan pemilihan presiden (Pilpres). Dia pun menargetkan Jokowi-Ma’ruf berjaya di ibukota.
“Kita harus punya target. Beda ya pertarungan Pilgub dan pertarungan Pilpres,” kata Prasetio kepada wartawan kemarin seperti dikutip dari koran TheJak (group Radar Nonstop) edisi Selasa (2/10/2018).
BERITA TERKAIT :Politisi yang akrab disapa bang Haji Prass ini menegaskan, masyarakat Jakarta sudah mengenal sosok dan kinerja Jokowi. Sehingga masyarakat ibu kota akan tetap menerima kehadirannya.
“Masyarakat Jakarta sudah tahu persis kinerja Jokowi, Jakarta tiga tahun, Jakarta berubah. Saya rasa masyarakat Jakarta bisa menerima itu, kita nanti akan ada kejutan-kejutan,” ungkap Ketua DPRD DKI ini.
Soal target, politisi PDI Perjuangan ini berkelakar siap 50 persen plus satu. Namun, dia enggan mengungkapkan strategi yang akan digunakannya.
“Ya 50 plus satu. Strateginya nanti. Entar saya dimarahi TKN lagi,” pungkas loyalis Megawati Soekarnoputri ini.
Mesin Banteng Untuk Jokowi
Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terkait elektabilitas pasangan capres-cawapres. Selain itu, Indikator juga merilis elektabilitas 16 parpol peserta Pemilu 2019.
PDIP sebagai partai penyokong bakal habis-habisan memenangkan Jokowi. "Mesin kita terus jalan. Semua partai pendukung pastinya jalan memenangkan Jokowi," tegas Om P.
BACA JUGA: Sosok Om P Dari Pembalap Hingga Komandan Perang Jokowi di Jakarta
Hasil survei tersebut menunjukkan PDI Perjuangan berada pada peringkat tertinggi dengan elektabilitas sebesar 22,9 persen. Setelah PDI Perjuangan, menyusul Golkar (11,4 persen), Gerindra (10,7 persen), dan Demokrat (6,8 persen).
“Pada simulasi daftar 16 partai peserta Pemilu 2019, PDIP dukungannya paling besar, 22,9 persen. Kemudian Golkar 11,4 persen, Gerindra 10,7 persen, Demokrat 6,8 persen,” kata Direktur Eksekutif Indikator, Burhanuddin Muhtadi di kantornya, Jalan Cikini V, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (26/9).
Dia mengungkapkan, posisi selanjutnya ditempati PKB (6,2 persen), PKS (4 persen), PPP (3,7 persen), NasDem (3,4 persen). Sedangkan Perindo mendapat persentase 2,5 dan PAN hanya 2 persen.
“Dan partai lainnya kurang dari 1 persen. Sekitar 24,7 persen lainnya belum memilih,” sebutnya.
Dua partai dengan elektabilitas tertinggi merupakan pengusung pasangan Jokowi-Ma’ruf dalam Pilpres 2019. Burhanuddin mengatakan dari sembilan parpol pengusung Jokowi-Ma’ruf, hanya PDI Perjuangan yang dinilai paling solid dalam mensosialisasikan dukungan terhadap pasangan Jokowi-Ma’ruf ke basis massa pendukungnya.
BACA JUGA: Kejutan Om P Untuk Dongkrak Suara di Jakarta
Sementara itu basis massa PPP, PKB, Golkar, dan Hanura banyak yang belum tahu pasangan capres-cawapres yang diusung partai mereka. “Sedangkan di partai pendukung Prabowo-Sandi, hanya basis massa Demokrat yang belum banyak terinformasikan,” jelasnya.
Survei Indikator dilakukan dalam rentang waktu 1-6 September 2018. Jumlah responden dalam survei ini sebanyak 1.220 orang yang merupakan warga negara Indonesia yang telah memiliki hak pilih pada Pemilu 2019. Responden ini dipilih secara acak atau multistage random sampling.
Margin of error rata-rata dari survei dengan ukuran sampel tersebut sebesar kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Survei dilakukan dengan wawancara langsung atau tatap muka.