Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Masih Positif, Pindah Ibukota Tak Berpengaruh

RN/NS | Selasa, 17 Desember 2019
Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Masih Positif, Pindah Ibukota Tak Berpengaruh
Ilustrasi
-

RADAR NONSTOP- Pertumbuhan ekonomi Jakarta memiliki trend yang sangat positif ditengah sentimen perpindahan ibukota.

Ketua Umum Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HPPI) Provinsi DKI Jakarta, Sarman Simanjorang dalam rilis yang diterima radarnonstop.co mengatakan kepercayaan investor menanamkan modalnya di DKI Jakarta masih sangat tinggi dan ini bisa dilihat dari pencapaian target investasi triwulan III/2019 yang menembus angka 41,1 triliun sebagai indicator bahwa Jakarta masih memiliki daya tarik bagi investor.

Sarman menjelaskan, dalam 3 tahun pertumbuhan ekonomi jakarta masih sangat positif dimana Tahun 2016 sebesar 5,85 persen, memasuki tahun 2017 naik sebesar 6,22 Persen dan tahun 2018 walaupun ada penurunan akan tetapi masih berada diangka 6,17% ini berarti bahwa kinerja ekonomi Jakarta mengalami produktivitas yang positif. Untuk tahun 2019 pertumbuhan ekonomi Jakarta walaupun mengalami sedikit penurunan dipastikan tetap bercokol diangka 6 %.

BERITA TERKAIT :
Duit Bansos DKI Rp 802 Miliar, Jangan Sampai Yang Kaya Dapat Bantuan
Jakarta Masih Ibu Kota, IKN Masih Berantakan?

Trend kinerja ekonomi Jakarta yang positif ini dipengaruhi oleh kemampuan pemprov DKI Jakarta mengelola harga pokok pangan yang stabil untuk menjaga konsumi rumah tangga atau daya beli masyarakat yang terjaga sehingga tingkat inflasi juga selalu terkendali.

Berbagai program bantuan yang diberikan pemerintah kepada berbagai kalangan masyarakat melalui Kartu Jakarta Sehat,Kartu Jakarta Pintar,Kartu Pekerja,Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul dan lain lain dipastikan tepat sasaran yang mendorong daya beli masyarakat tetap stabil.

Sarman mengakui bahwa beberapa sector yang mengalami kelesuan atau tekanan sepanjang tahun 2019 adalah sector Ritel dan Property. Usaha ritel tertekan akibat maraknya bisnis online dan adanya pengiritan belanja masyarakat. Sedangkan sektor property disamping karena sentiment perpindahan ibukota juga masyarakat kelas menengah yang cenderung menahan uangnya untuk berinvestasi ditengah gejolak ekonomi global dan nasional yang tidak stabil. Namun demikian untuk di Jakarta kondisi kedua sector ini masih belum berdampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi Jakarta,namun tidak tertutup kemungkinan tahun depan dapat mempengaruhi.

Sarman berharap tahun 2020 kinerja ekonomi Jakarta tetap terjaga dan kondusif dengan harapan bahwa prestasi yang diraih dalam 3 tahun terakhir mampu tetap dipertahankan.