Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co
Erick Cuci Gudang

Pejabat Korup Bakal Dilibas Habis, Setelah Garuda, Siapa Berikutnya?

RN/CR | Selasa, 17 Desember 2019
Pejabat Korup Bakal Dilibas Habis, Setelah Garuda, Siapa Berikutnya?
Menteri BUMN,Erick Thohir -Net
-

RADAR NONSTOP - Kondisi perusahaan BUMN saat ini masih sangat kotor. Tak hanya Garuda, BUMN yang lainnya juga hampir sama.

Miris atas kondisi tersebut, Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan akan terus melalukan pembenahan alias cuci gudang. Tak hanya di Garuda.

“Saya hanya ingin memberikan yang terbaik untuk negara. Bukan karena ingin cari muka di depan Presiden Jokowi,” kata Erick Thohir dalam salah satu program TV nasional, Senin (16/12/2019) malam.

BERITA TERKAIT :
Timnas Naik Daun, Kontrak Shin Tae-yong Diperpanjang Sampai 2027
Ladeni Tim Ginseng, Skuad Garuda Muda Hapus Rekor Jelek

"Saya bisa dua tahun, lima tahun, satu tahun, yang penting kita menanamkan pondasi dan kultur sistem untuk BUMN siap bersaing secara sehat dalam membangun ekosistem dengan swasta, daerah, dan desa tapi juga harus siap bersaing dengan global," tambahnya.

Namun, Erick enggan untuk menyalahkan menteri sebelumnya terkait hal itu. Dia mengatakan menteri sebelumnya hanya dikelabui oleh permainan para oknum di BUMN.

"Kembali ke kotoran itu kan karena oknum, bisa juga karena sistem, keduanya ini yang harus dilakukan segera mungkin," tutur Erick.

Terkait keputusannya mencopot Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk., I Gusti Ngurah Askhara, Erick menegaskan bukan karena pencitraan. 

Pencopotan itu semata-mata ia ingin membangun lingkungan perusahaan pemerintah yang baik. Tidak menutup kemungkinan hal serupa juga akan dilakukannya pada BUMN lainnya. 

"Catatan yang terpenting disini kan kita ingin menerapkan good coorporate goverment, saya juga tidak mau terjebak memecat orang hanya pencitraan atau mempermalukan mereka di publik, niatnya bukan itu," tegasnya.

Erick mengatakan dirinya tidak suka dengan pihak yang suka memanfaatkan jabatan. Dia menegaskan tidak ada ampun bagi siapapun yang memanfaatkan jabatannya untuk kepentingan pribadi.

"Kalau sudah melanggar, apalagi saat itu menjadi domain publik dan ini perusahaan terbuka yang pemegang sahamnya bukan hanya BUMN, hal ini harus dijalankan," pungkas Erick.