Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co
Turunnya hingga Rp 5.000 Per Kg

Duh, Petani Rugi, Harga Bawang Merah Anjlok

Agus Supriyanto | Sabtu, 29 September 2018
Duh, Petani Rugi, Harga Bawang Merah Anjlok
-

RADAR NONSTOP--Nasib kurang bagus dialami petani bawang. Karena, harga jual bawang merah di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah makin terpuruk hingga menyentuh Rp 5.000 per kilogram (kg).

Hasil penjualan bawang pun jauh dari biaya produksi yang telah dikeluarkan. Kondisi ini dikeluhkan oleh para petani bawang.

Padahal, hasil panen yang digadang-gadang bisa menghasilkan keuntungan justru sebaliknya. Mereka mengalami kerugian yang cukup besar.

BERITA TERKAIT :
Mentan Kasih 10 Alasan Produksi Padi Turun, Semoga Bukan Jurus Ngeles Dari Pak Amran?
Bukan Cuma Emak-Emak, Harga Bawang Naik Juga Bikin Panik BPS

Di sebagian sentra bawang merah, harga bumbu dapur itu sudah menyentuh Rp 5.000 per kg. Angka tersebut merupakan harga jual bawang yang baru dipanen atau basah.

Sedangkan, untuk bawang sudah askip atau sudah dijemur harganya pada kisaran Rp 8.000. Kondisi ini diperparah dengan hasil panen yang kurang bagus akibat serangan ulat dan akibat dampak cuaca.

Sejumlah petani yang ditemui di beberapa lapak bawang mengaku mengalami kerugian hingga 50 persen. Menurut petani bawang, biaya yang dikeluarkan untuk menanam bawang seluas 1 hektar menghabiskan biaya hingga Rp 120 juta.

Sementara, hasil panen dijual hanya mengasilkan separuhnya. "Bawang sudah askip harga saat ini Rp 8.000. Harga bawang baru panen atau basah malah Rp 5.000 per kg. Padahal, kalau dihitung biaya tanam itu Rp 12.000 per kg. Jadi masih rugi," aku Yuliana Rosmalawati, petani bawang merah di Desa Krasak, Kabupaten Brebes, pada wartawan, kemarin.

Hitungan petani, dengan ongkos produksi tersebut, mereka bisa mendapat untung bila harga jual bawang Rp 15.000 per kg. Selisihnya sekitar Rp 3000 per kg. Itu pun kadang untuk menutup biaya tidak terduga bila ada serangan hama atau lainnya.

Dengan kondisi harga itu, petani sangat berharap ada perhatian dari pemerintah seperti yang pernah dijanjikan beberapa waktu lalu. Pemerintah berjanji akan menyerap hasil panen dengan harga Rp 15.000 per kg.

"Sampai sekarang janji itu sama sekali belum terlaksana. Kemarin kan digembar-gemborkan akan membeli bawang petani dengan harga Rp 15.000," tandas Yuliana.

Ketua Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI), Juwaro mengatakan, sebagian petani lebih memilih menggudangkan hasil panen sambil menunggu harga membaik. Ia berkata, anjloknya harga ini karena sedang masa panen raya di berbagai daerah sentra bawang.

Selain Brebes, daerah di Jawa yang sedang panen antara lain Cirebon, Nganjuk, Weleri dan daerah daerah di Nusa Tenggara Barat. "Saya sudah cek di sentra sentra bawang. Saya tanya petani di daerah itu dan memang sedang panen," ucap Juwari.

Dirinya memprediksi, harga akan kembali naik saat bawang sudah tidak lagi panen raya. Diperkirakan, satu bulan ke depan saat musim hujan datang sudah jarang yang menanam bawang sehingga harga akan naik.