RADAR NONSTOP - Meski selama ini mengaku sebagai partai dakwah. PKS ternyata pro perhelatan Warehouse Project (DWP) 2019.
Padahal, ormas - ormas Islam meminta acara tersebut ditiadakan karena dianggap sebagai ajang maksiat terbersar di Asia karena memfasilitasi minuman keras, narkoba, dan seks bebas.
Adalah Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Abdurrahman Suhaimi yang menyampaikan persetujuan PKS atas perhelatan acara DWP.
Dengan entengnya Suhaimi melepas backgroundnya sebagai Ustadz dan politisi dari partai yang selama ini mengklaim sebagai partai dakwah.
"Negara kita, termasuk DKI sebagai Ibu Kota (ada) aturan hukum. Jadi, segala sesuatu itu dilihat dari sisi itu. Lalu, kita enggak ngelarang musik kan. Kita juga enggak larang seni budaya," ujar Suhaimi menanggapi ormas Islam dan gerakan massa yang menolak acara Djakarta Warehouse Project (DWP) 2019, Jakarta, Kamis (12/12/2019).
Suhaimi pun mengingatkan kalau aturan memperbolehkan, event boleh digelar. "Jadi, bukan karena kita enggak cocok kemudian kita larang. Atau karena enggak berselera lalu dilarang. Tetapi, dalam pelaksanaan di lapangannya, itu harus berdasarkan kepada ketaatan hukum. Itu intinya. Jadi, monggo bermusik dan seni budaya, tapi selalu pada aturan yang ada," jelasnya.
Diketahui, ormas - ormas Islam di Jakarta kompak menolak DWP. Sebab, event musik terbesar di Asia itu memfasilitasi minuman keras, narkoba, dan seks bebas.