Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Tujuh Anak Muda Jadi Staf Jokowi, Selamat Tinggal Aktivis Tua?

NS/RN/CR | Jumat, 22 November 2019
Tujuh Anak Muda Jadi Staf Jokowi, Selamat Tinggal Aktivis Tua?
Jokowi memperkenalkan tujuh staf di Istana Negara.
-

RADAR NONSTOP - Jokowi nampaknya sedang melirik kalangan muda, milenial dan kreatif. Ada tujuh anak muda yang dilantik Jokowi menjadi staf khusus.

Anak muda ini memiliki kemampuan dibidang yang berbeda. Mereka akan memberikan masukan  ide-ide pembangunan Indonesia lima tahun ke depan.

"Ketujuh anak muda ini akan menjadi teman diskusi saya, harian, mingguan, bulanan, memberikan gagasan segar yang inovatif," kata Jokowi di Istana Merdeka, Kamis (21/11/2019).

BERITA TERKAIT :
JARI’98 Bagi bagi THR, Aktivis dan Simpatisan dari Kalimantan Hingga Banten Ucapkan Doa Terimakasih
Hoki Politisi Yang Dapat Jakarta Youth Award, Suara Meledak & Melenggang Ke DPRD DKI 

Berikut ini pernyataan lengkap Jokowi saat memperkenalkan staf khusus dari kalangan milenial:

Sore ini saya ingin mengenalkan staf khusus presiden yang baru yang tugas khususnya nanti adalah mengembangkan inovasi di berbagai bidang. Di sini kita lihat ada anak-anak muda semuanya.

Pertama, langsung saja saya perkenalkan. Saudara Adamas Belva Syah Devara, umur 29 tahun, S2 ganda lulusan Harvard dan Stanford di Amerika Serikat. Kita kenal Mas Belva adalah pendiri dan CEO Ruangguru. Masuk ke Forbes 30 di umur di bawah 30 tahun. Juga dapat medali emas dari Lee Kuan Yew saat lulus NTU Singapura.

Kedua, Putri Indahsari Tanjung umur sangat muda 23, saya juga kaget. Ini lulusan di Academy of Arts di San Fransisco. Kita sering dengar sebagai CEO Creativepreneur dan Chief Business Officer Kreavi.

Ketiga, Andi Taufan Garuda Putra umur 32 tahun. Lulusan Harvard di dunia entrepreneur banyak meraih penghargaan atas inovasinya dan kepeduliannya sektor-sektor UMKM. Menjadi CEO Amartha Mikro fintech. Saya kenal beliau saat urusan fintech.

Keempat, Ayu Kartika Dewi, 36 tahun, tapi kelihatannya masih 25 tahun. Adalah salah satu anak muda yang punya misi mulia untuk merekatkan persatuan di tengah kebhinnekaan. Menjadi pendiri dan mentor lembaga Sabang Merauke (Seribu Anak Bangsa Merantau untuk Kembali). Meraih Gelar MBA di Duke University di Amerika.

Kelima, Gracia Billy Mambrasar umur 31. Ini putra tanah Papua, lulusan Australia National University (ANU) S2, sekarang sebentar lagi selesai di Oxford dan nanti Oktober juga akan masuk Harvard untuk S3. Billy talenta hebat tanah Papua yang kita harapkan banyak berkontribusi dengan gagasan inovatif dalam membangun tanah Papua. Menjadi CEO Kitong Bisa.

Keenam, Angkie Yudistia, umur juga masih muda 32. Anak muda penyandang disabilitas yang aktif bergerak sociopreneur melalui ThisAble Enterprise yang didirikan. Saya minta Angkie jadi jubir presiden di bidang sosial.

Ketujuh, Aminuddin Ma'ruf, umur 33 tahun, pernah jadi ketum PB PMII, saya minta keliling ke santri, pesantren, untuk menebar gagasan inovasi baru. Saya yakin santri bisa lahirkan talenta-talenta yang hebat memajukan bangsa ini.

Ketujuh anak muda ini akan menjadi teman diskusi saya harian, mingguan, bulanan, memberikan gagasan segar yang inovatif. Sehingga kita bisa mencari cara baru, cara yang out of the box, yang melompat mengejar kemajuan negara kita. Saya juga minta mereka untuk menjadi jembatan saya dengan anak-anak muda, santri, diaspora yang tersebar di berbagai tempat, dan saya yakin dengan gagasan segar kreatif untuk membangun negara ini. Kita akan lihat nanti gagasan itu apakah bisa diterapkan dalam pemerintahan.