Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Bandingkan Soekarno Dengan Nabi Muhammad SAW, NU: Ojo Kakean Polah

RN/CR | Minggu, 17 November 2019
Bandingkan Soekarno Dengan Nabi Muhammad SAW, NU: Ojo Kakean Polah
Sukmawati Soekarnoputri -Net
-

RADAR NONSTOP - Sukmawati Soekarnoputri diminta ojo kakean polah alias banyak tingkah. Bila punya akal sehat, maka tidak akan membanding-bandingkan Soekarno dengan Nabi Muhammad SAW.

Begitu dikatakan Ketua Nahdlatul Ulama Jawa Timur, Marzuki Mustamar, merespon pernyataan putri Presiden RI pertama itu. “Ojo Kakean polah. Seluruh ummat Islam juga tahu dan paham Bung Karno kalah jauh jika dibandingkan dengan Nabi Muhammad,” katanya.

"Enggak perlu banding-bandingkan Bung Karno dengan Kanjeng Nabi," ujarnya.

BERITA TERKAIT :
Cuma Jadi Sarang Hantu, Kenapa Rumah Dinas Gubernur Jakarta Direstorasi Sampai Rp22,2 Miliar?
Restorasi Rumdin Gubernur DKI Rp 22,2 Miliar, Dinas Citata Belum Kasih Konsep Ke Heru

"Kanjeng Nabi levelnya dunia, bahkan dunia-akhirat. Selain Kanjeng Nabi, mungkin ada yang berperan di satu RT, di kabupaten, berperan di satu negara, itu sebatas dunia saja, enggak sampai akhirat, menolong orang dengan syafaatnya sampai masuk surga. Nah, Kanjeng Nabi jauh lebih dari itu," tegas Marzuki.

Dia meyakini mayoritas umat Islam di negeri ini tidak akan terprovokasi dengan pernyataan Sukmawati lalu merespons itu secara berlebihan dan mengganggu ketertiban. Apalagi, banyak orang memaklumi kapasitas Sukmawati termasuk dalam perannya di negeri ini. "Kalau ngukur seseorang dengan perjuangannya di NKRI, yang ngomong itu kan juga enggak berjuang.”

Sukmawati sebelumnya menjelaskan maksud pernyataannya yang kontroversial itu. Dia mengaku saat itu bertanya pada awal abad ke-20, yang berjuang memerdekakan Indonesia itu Yang Mulia Nabi Muhammad atau Sukarno? Pertanyaan tersebut dia lontarkan kepada mahasiswa dan generasi muda saat acara Focus Group Discussion (FGD) Divisi Humas Polri bertajuk ‘Bangkitkan Nasionalisme Bersama Kita Tangkal Radikalisme dan Berantas Terorisme’ di Jakarta Selatan pada Senin, 11 November 2019.

Tujuannya bertanya soal itu, menurut Sukmawati, adalah ingin mengetahui apakah generasi muda paham dengan sejarah Indonesia atau tidak. "Ya bertanya, saya ingin tahu jawabannya seperti apa, fakta sejarahnya, pada ngerti enggak sejarah Indonesia? Terus dijawab mahasiswa itu: Sukarno,” ujar Sukma, saat dihubungi VIVAnews, Jumat, 15 November 2019.

Sukmawati menegaskan tidak ada maksud untuk menghina Nabi Muhammad atau membandingkannya dengan Sang Proklamator. Tapi pernyataan tersebut kadung menjadi polemik dan viral. Dia pun dipolisikan oleh organisasi mengatasnamakan Koordinator Laporan Bela Islam.