RADAR NONSTOP - Tagor Hitler Pangaribuan (53), pria kelahiran Padang Sidempuan, Tapanuli Selatan merupakan sosok musisi legendaris pencipta lagu berjudul 'Jangan Sampai Tiga Kali'.
Ia menciptakan lagu itu sejak tahun 1994 dan dinyanyikan oleh New Lasidos lalu diteruskan oleh Trio Ambisi hingga kini seluruh artis-artis baik papan atas maupun pendatang baru sering membawakanya.
"Lagu ini saya akui memang fenomenal. Di mana saat menulis itu lagu adalah kisah nyata saya, saya ciptakan atas dasar pengalaman hidup saya. Namun bicara sosial, baik untuk hubungan suami istri, persahabatan, semua hal yang intinya kita tidak boleh terlalu cepat untuk menilai seseorang," papar Tagor Hitler Panggaribuan kepada radarnonstop.co (Rakyat Merdeka Group) saat ditemui di studio HOPE Kota Bekasi, Sabtu (12/10).
Bang Tagor - sapaan akrabnya yang juga merupakan pencipta lagu Jangan Salah Menilai menjelaskan, kebanyakan manusia seperti itu, terlalu cepat menilai lantas bersikap.
"Belum tentu yang dilihat oleh mata, sama dengan yang dilihat oleh hati. Menurut saya, apa yang dilihat oleh mata adalah tipuan. Jadi, jangan cepat memprediksi atas apa yang kita lihat dengan mata karena itu selalu sering salah, tapi apa yang dilihat dengan mata hati tidak pernah salah," paparnya.
Menurut Tagor, semua aspek kehidupan manusia selalu tidak sempurna. Di tengah ketidaksempurnaan itulah mesti beradaptasi dengan seseorang.
"Dengan saling menutupi, inilah gambaran kehidupan manusia. Bahkan lagu ini (Jangan Sampai Tiga Kali) pernah menjadi ikon politiknya Luhut Sitompul. Lagu Jangan Sampai Tiga Kali tentunya adalah semboyan orang batak. Pak SBY pun dengan gitarnya pernah membawakan lagu ini. Puji Tuhan, ini merupakan Anugerah dari Tuhan kalau lagu Jangan Sampai Tiga Kali ini sampai dinyanyikan di dunia musik internasional dan di nasional sendiri berbagai kalangan ikut menyanyikan, baik dari musisi, pejabat, pengusaha bahkan rakyat biasa. Sebelumnya terimakasih saya ucapkan yang mau menerima karya saya" ungkap Bang Tagor.
Bicara lagu Jangan Sampai Tiga Kali, kata Bang Tagor, kalau satu dua kali secara manusiawi pasti kita maafkanlah. Tapi kalau sampai tiga menurut saya itu orang sudah lagi bukan manusia.
"Sekali dua kali masih bisa kita maafkan, sebagai manusia yang biasa, tapi jangan sampai tiga kali," imbuhnya.
Bang Tagor pun berpesan, misalnya ada misteri dalam kehidupan, tetaplah mendengarkan lagu-lagu ciptaan Tagor Hitler Panggaribuan seorang pria desa dari tanah Batak di Sumatera Utara.
"Hidup terus berjalan, karya harus juga tetap berjalan," pungkasnya.