RADAR NONSTOP - Ini Jakarta Bung. Kata itu kerap diucapkan sebagai simbol ibukota di negeri ini.
Tapi, ibukota bukan berarti sikap atau prilaku masyarakatnya bersih. Buktinya di Tanjung Duren, Jakarta Barat, warga masih buang air besar alias BAB sembarangan.
Aksi jorok warga ternyata minimnya fasilitas toilet atau jamban layak pakai. "Kamu mana mampu bikin WC," aku warga setempat.
BERITA TERKAIT :Kepala Sudis Kesehatan Jakarta Barat Kristi Watini menyampaikan, 214 Kepala Keluarga (KK) di 4 RW wilayah Tanjung Duren Utara belum memiliki jamban sehat.
"Kondisi terburuk paling banyak dialami warga di RT 15 RW 07 yakni 124 KK," kata Kristi seperti dilansir detikcom dari Antara, Sabtu (5/10/2019). Kristi menyampaikan itu dalam acara verifikasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Jakarta Barat Inad Luciawati Rustam Effendi menyayangkan perihal tersebut lantaran kawasan tersebut dekat dengan pusat kota Jakarta.
"Padahal dari kantor ini (Kelurahan Tanjung Duren Utara) masih terlihat Monas. Saya malu ada warga di sini BAB-nya sembarangan," ujar istri Wali Kota Jakarta Barat Rustam Effendi itu.
Dia meminta seluruh jajaran kelurahan dan kecamatan untuk menyediakan fasilitas jamban bersih agar kebiasaan buruk warga tersebut hilang.
"Jika warga terus dibiarkan BAB tidak pada tempatnya, tentu sangat berdampak buruk terhadap lingkungan dan rentan memicu berbagai penyakit seperti diare, tifus, tumbuh kerdil dan sebagainya," ujar dia.
Warga Tanjung Duren Utara, Grogol Petamburan Jakarta Barat belum memiliki "septick tank" atau bak pembuangan kotoran sendiri. Warga menyebut ada jamban, tapi pembuangannya ke kali.
"Sebenarnya ada jamban, cuma pembuangannya dialirkan ke kali. Mungkin ada warga punya jamban, tapi mungkin nggak layak pembuangannya," ujar Ketua RT 15 Sitanggang.