RADAR NONSTOP - Siang tadi, sekitar pukul 11.45 WIB warga berlarian sambil berteriak 'kebakaran', 'kebakaran,' 'kebakaran.' Sejumlah warga lainnya langsung kocar - kacir dan sebagian membawa kayu serta ember air untuk membantu memadamkan api tersebut.
Namun karena angin begitu kencang, api pun sulit dipadamkan dan semakin membumbung besar.
Teriakan warga pun kian kencang, khawatir api menyambar ruko dan permukiman yang tak jauh dari titik kebakaran.
Tak lama kemudian, dua unit kendaraan pemadam kebakaran datang dan langsung melakukan tindakan pemadaman api melalui penyemprotan air.
"Kami datang, setelah ada warga yang menghubungi kami, dan pemadaman agak terkendala mengingat angin begitu kencang, tapi dengan waktu kurang dari 15 menitan, api dapat kami taklukan," ujar petugas Damkar, kota Cirebon yang masih melakukan penyiraman ke sisa sisa api yang masih menyala, Sabtu (5/10).
Sementara menurut keterangan warga lain, Hadi (47), akibat musim kemarau panjang ini, lahan tersebut kerap terbakar. Kendati Hadi tidak dapat menjelaskan apa penyebab terbakarnya lahan perkebunan tersebut.
Lahan luas yang berada di depan RT 01 RW 05 Grenjeng, Kota Cirebon ini, memang kondisinya mudah terbakar. Selain masih banyaknya rumput dan kayu-kayu kering, lahan tersebut juga belum dimanfaatkan maksimal oleh pemiliknya.