Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Tumpas Mafia Impor, Istana dan DPR Mesti Kompak

Zaber | Sabtu, 22 September 2018
Tumpas Mafia Impor, Istana dan DPR Mesti Kompak
Novel Baswedan dan Muslim Arbi
-

RADAR NONSTOP - Istana dan DPR wajib kompak untuk tumpas mafia impor pangan. Menjadi lembaga superbody dan harus imun dari segala hangky-pangki dalam dunia catut mencatut di importasi pangan.

Begitu dikatakan oleh Koordinator Garpu (Gerakan Perubahan), Muslim Arbi, menanggapi kusutnya impor pangan. “Istana dan DPR harus muncul sebagai representasi Negara untuk bela Bangsa dan kepentingan Rakyat,” ujar Arbi.

Istana dan DPR, tambah Arbi, jangan sampai berdamai dengan mafia impor pangan, hanya karena tahun politik dan demi dana politik.

BERITA TERKAIT :
Reshuffle, Pembodohan Politik dan Krisis Kedaulatan Rakyat 
Sengkarut Migor Berlarut-larut, Bisa Ga Nih Mendag Baru 

“Jika Istana dan DPR lembek dengan mafia impor pangan so pasti di duga kejar dana-dana politik untuk aman kan posisi masing-masing di Pileg dan Pilpres 2019,” terangnya.

Arbi juga mengatakan, tindakan Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, yang berseteru dengan kepala Bulog, Budi Waseso ( Buwas), memberi cukup bukti bahwa mafia impor pangan sangat terang bermain di balik impor gila-gilaan belakangan ini.

“Istana harus tegas mencopot Enggar dan DPR segera bentuk Pansus (Panitia Khusus) menelusuri permainan mafia impor pangan ini,” tegasnya.

Selanjutnya Arbi meneruskan pernyataan Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli, bahwa ada dana triliunan yang di raup dari praktek illegal yang merugikan negara dan kaum tani Indonesia. Dan dicurigai sebagai dana taktis politisi di Pemilu mendatang.

“KPK harus segera periksa Enggar atas praktek kartel impor pangan ini. Jangan serahkan soal ini ke Kejaksaan. Sebab Kejagung adalah teman separtai dengan Enggar. Komisi anti rasuah wajib menyelamatkan petani, dan usut tuntas mafia pangan. ApalagI BPK sudah melakukan audit. Dan telah ditemukan 9 pelanggaran dalam importasi oleh Menteri Perdagangan,” bebernya.

Publik akan terus amati istana dan DPR dalam soal mafia importasi pangan ini. Jika tidak segera diselesaikan, kedua lembaga sudah tunduk dan bertekuk lutut dibawah kekuatan mafia. “Nanti rakyat yang akan memberi jawaban dengan caranya sendiri,” pungkasnya.