RADAR NONSTOP - Ratusan rumah di pemukiman padat penduduk Jatinegara ludes terbakar, Sabtu (21/9/2019). Api berasal dari korleting listrik charger handpone.
Begitu dikatakan Wakil Wali kota Jakarta Timur, Uus Kuswanto mengutip keterangan warga setempat. "Berdasarkan informasi untuk sementara, kita juga masih koordinasi dengan aparat Kepolisian. Tetapi, berdasarkan pengakuan dan informasi dari Pak RT, Pak RW, salah satu indikasinya dari human error dari charger HP," ujar Uus di lokasi kebakaran.
Dengan dugaan sementara tersebut, ia pun meminta, agar masyarakat harus berhati-hati pada saat menggunakanhandphone, terutama saat melakukan pengisian daya.
BERITA TERKAIT :"Ini jadi salah satu catatan, keluarga agar hati-hati pada saat menggunakan HP di-changer terus ditinggal," ujarnya.
Sementara itu, Ibu RW 01, Dwi Lestari menyebut, api berasal darihandphoneyang ditinggal pemiliknya saat mengisi daya.
"Dari cas-an handphoneyang ditinggal ke warung. Saya sudah tanya warga saya begitu," katanya.
Namun, pihak Kepolisian masih terus melakukan penyelidikan, guna mendalami penyebab pasti kebakaran tersebut. Saat ini, polisi sudah memasang garis polisi di lokasi kejadian.
"Sudah diberi garis polisi, untuk penyelidikan pihak berwajib," katanya.
Sementara itu, salah satu dokter di Puskesmas Kecamatan Jatinegara, dr Riki menyebut, ada korban luka akibat kebakaran ini.
"Satu luka bakar ringan di tangan," kata dr Riki di lokasi kepada VIVAnews.
Ia menambahkan, satu warga juga mengalami luka lecet pada bagian jari. Namun, sejauh ini belum ada warga yang dibawa ke Puskesmas maupun Rumah Sakit. "Belum ada yang dirujuk ke Puskesmas dan Rumah Sakit," katanya.
Dokter Riki menambahkan, dia sudah berjaga pada pukul 07.00 WIB tadi pagi. Hingga saat ini, keluhan warga paska kejadian kebakaran adalah batuk, diare, dan luka ringan.
"Paska kejadian keluhan seperti batuk, diare, dan luka-luka. Kita sudah bagi 100 masker buat warga," katanya.
Terkait petugas kesehatan yang berjaga, dia menuturkan, biasanya posko kesehatan akan berada di lokasi kebakaran selama tiga hari ke depan. "Tetapi, tergantung kebutuhan di lokasi," kata Riki.