RADAR NONSTOP - Dunia pendidikan kembali tercoreng. Kali ini siswi SMA Prabumulih, Sumatera Selatan (Sumsel) yang bikin ulah. Video pamer bagian dada siswi yang masih duduk di kelas XI itu beredar luas di media sosial.
Informasi yang beredar, perbuatan tidak terpuji itu dilakukan di sebuah ruangan. Saat direkam, pemeran perempuan dalam video tersebut masih mengenakan seragam sekolah salah satu SMA Negeri di Prabumulih.
Video tersebut bermula beredar di sejumlah grup WhatsApp salah satu SMA Negeri di Prabumulih, Jumat (13/9) lalu.
BERITA TERKAIT :Dalam video berdurasi selama 2 menit tersebut, pemeran perempuan yang membuka baju dan memperlihatkan tubuh bagian atas.
Dilihat dari adegan di video tersebut, perempuan sedang melakukan video call (VC) dengan seorang laki-laki yang diduga kekasihnya.
Bukan melakukan hubungan intim, tetapi yang perempuan menunjukkan bagian dadanya,” kata sumber yang enggan disebutkan namanya.
Dari penelusuran teman-teman satu sekolah pemeran perempuan, membenarkan kalau siswi tersebut masih duduk di kelas XI.
“Memang benar Kak, dia (pemeran cewek) siswi sekolah kami. Dan dia masih duduk di kelas XI,” cetus salah seorang siswi.
Kasat Reskrim Polres Prabumulih AKP Abdul Rahman, mengatakan pihaknya telah menerima pengaduan atas penyebaran video tersebut.
“Senin (16/9) malam, ibunya (pemeran wanita) sudah melapor ke Polres. Laporan awal kasus menyetubuhi anak yang masih di bawah umur,” ujar Abdul Rahman.
Menurut keterangan ibunya, lanjut Abdul Rahman, anaknya diduga menjalin hubungan dengan terlapor dan mengancam akan menyetubuhinya.
“Pelaku mengancam, kalau tidak mau disetubuhi maka videonya akan disebar. Tetapi kami juga belum tahu video yang dimaksud seperti apa karena orang tua perempuan tersebut belum bercerita secara detail,” ungkapnya.
Pihak Polres Prabumulih hingga saat ini masih menunggu hasil pemeriksaan visum dan pemeran wanita yang dimaksud belum dimintai keterangan secara detail.
Terpisah, Asisten II Pemkot Prabumulih, Rasyid mengaku belum mendapatkan informasi terkait video panas pelajar SMA tersebut.
Namun jika infromasi tersebut benar pihaknya berjanji akan secepatnya memanggil siswi yang dimaksud bersama orang tua serta gurunya.
“Meski SMA/SMK sudah di bawah naungan Provinsi, namun tetap akan kami lakukan pemanggilan karena wilayahnya di Prabumulih,” tegasnya.