RADAR NONSTOP - Calon tunggal DPD Partai Gerindra untuk posisi Wagub DKI tantang 2 kader PKS tarung di DPRD. Mohamad Taufik (MT) tidak gentar meski dikeroyok jagoan PKS.
Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta, Mohamad Taufik menyatakan bahwa kandidat wagub DKI bukan hanya dari PKS. Hal tersebut dikatakan Taufik untuk menyanggah Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sohibul Iman bahwa calon wagub DKI ditetapkan dari PKS. Dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto sudah menyepakati hal itu.
Taufik mengatakan partainya tetap akan mengajukan satu nama untuk cawagub DKI. Nama yang diajukan adalah dirinya sendiri.
BERITA TERKAIT :"Boleh saja mereka mengajukan dua nama. Jadi PKS dua nama, Gerindra satu nama, enggak apa-apa. Ajukan saja ke DPRD DKI,” kata M Taufik kepada radarnonstop di Gedung DPRD DKI, Jakarta, Kamis (20/9).
Menurut Taufik, DPD Partai Gerindra DKI sudah mantap mencalonkan dirinya untuk menggantikan posisi Sandiaga Uno. Meski mekanisme pengisian posisi Wagub DKI Jakarta telah diatur dalam Pasal 176 Undang-Undang No 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Kepala Daerah (UU Pilkada).
Pada Pasal 176 ayat (1) UU Pilkada, disebutkan bahwa partai politik atau gabungan partai politik pengusung mengusulkan 2 calon Wagub kepada DPRD DKI Jakarta melalui Gubernur untuk dipilih dalam rapat paripurna DPRD DKI Jakarta.
"Kalau dua lawan satu kenapa ribet gitu lho. Kalau PKS yakin, ya ajukan saja kader terbaiknya. Nanti juga divoting DPRD DKI,” ujar Taufik.
Wakil Ketua Banggar DPRD DKI ini juga tidak mempermasalahkan pernyataan Sohibul Iman yang menyebut PKS hanya mengajukan dua nama calon Wagub DKI Jakarta pengganti Sandiaga Uno.
Keduanya yakni Ahmad Syaikhu, mantan Wakil Wali Kota Bekasi yang juga calon Wagub Jawa Barat, dan Agung Yulianto, Sekretaris Umum Dewan Pimpinan Wilayah PKS DKI Jakarta.
"Saya tidak tahu Pak Sohibul klaim apa. Saya cuma baca di media massa. Biarin aja pak Sohibul. Terserah dia deh. Kita tanding aja," ungkapnya.
Ditempat terpisah, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan kursi Wagub DKI harus diusulkan oleh dua partai pengusung, bukan oleh satu partai saja.
Dalam Pilkada DKI 2017, ada dua partai pengusung kami, yaitu Gerindra dan PKS. Karena itu, nanti ada dua nama. Dua nama itulah yang dikirim oleh PKS dan Gerindra. Isi kesepakatannnya seperti apa, itu nanti ada ditangan mereka,” kata Anies.