RADAR NONSTOP - Keputusan Ijtimak Ulama II membuat kubu Jokowi-Ma’ruf gagap. Musyawarah para Ulama itu pun disebut dagelan.
“Kongkow-kongkow ulama dan tokoh nasional Jilid 2 yang berlangsung pada hari minggu menjadi pertunjukan dagelan yang menggelikan,” ujar Ketua Fraksi DPR RI Partai Hanura, Inas Nasrullah Zubir, kepada wartawan di Jakarta, Senin (17/9).
Dijelaskannya, istilah 'Ijtima ulama' sama sekali tidak ada kaitannya dengan fiqih dalam ajaran Islam. Itjma jika dalam bahasa Arab dapat diartikan sebagai kumpul-kumpul atau bahasa gaulnya kongkow-kongkow.
BERITA TERKAIT :“Jadi ijtima ulama dan tokoh nasional artinya kongkow-kongkow ulama dan tokoh nasional,”jelasnya.
Apalagi, menurutnya, kongkow-kongkow tersebut hanya dihadiri sekian puluh ulama dan beberapa gelintir tokoh nasional yang tidak semuanya muslim. Mereka tidak boleh mengatas namakan ulama dan umat Islam seluruh Indonesia.
Dia menilai, ijtima ulama tersebut hanyalah bagian dari strategi pemenangan kubu Capres Prabowo Subianto untuk mencuri perhatian umat Islam Indonesia menjelang Pilpres 2019.
“Oleh karena itu, sekian puluh ulama yang hadir dalam Ijtima tersebut tentunya juga bukan mewakili jutaan ulama yang ada di Indonesia dan mereka tidak boleh mengatas namakan ulama seluruh Indonesia, karena institusi ulama yang diakui oleh umat Islam dan ulama Indonesia adalah Majelis Ulama Indonesia(MUI),” pungkasnya