RADAR NONSTOP - Pemberian obat kadaluarsa kepada warga di Puskemas Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara diduga karena lemahnya pengawasan dan kontrol Dinas Kesehatan (Dinkes).
“Kenapa lemah kontrolnya, karena sebagaian pemimpin Dinkes DKI saat ini adalah orang orang yang dulu terlibat dalam memeras Puskesmas sebagai sapi perahan Kadis di jaman Kusmeidi. Mereka diperas uangnya lalu dibebani untuk merekayasa laporan dana BLUD demi menutupi dana yang diambil oleh Dinkes untuk membiayai kegiatan pejabat Dinkes diluar dinas,” papar Ketua Relawan Kesehatan (Rekan) Indonesia, Agung Nugroho, melalui rilis yang disebar di group whatsapp, Minggu (18/8/2019).
Karenanya, saran Agung, Anies Baswedan harus berani melakukan perombakan besar - besaran internal Dinkes DKI Jakarta.
BERITA TERKAIT :“Komposisi di Dinkes DKI dari mulai Kadis sampai Kabid adalah komposisi orang orang lama yang disetting untuk menempati posisi sekarang demi melindungi korupsi yang mereka lakukan dijaman Ahok dulu. Sayangnya Anies tidak mau dengar ini yang dari dulu sudah diperingatkan,” tegas Agung.
Agung juga menyakini, tidak mungkin cuma satu pasien saja yang diberikan obat kadaluarsa. Sebab, Puskesmas adalah tempat warga berobat. “Kemungkinan warga lainnya juga diberikan obat kadaluarsa, bisa jadi karena tidak paham dan kurang mengerti atau takut, mereka diam,” tandas Agung.