RADAR NONSTOP - Puluhan sniper atau penembak jitu tampak di beberapa titik di jalur Puncak - Cianjur. Antisipasi tindak kejahatan atau massa aksi?
Kapolres Cianjur, AKBP Soliyah mengatakan pihaknya menambah jumlah personel untuk mengatur arus lalu lintas agar macet total tidak semakin parah, termasuk menempatkan sniper di sejumlah titik di jalur macet total Puncak-Cipanas.
"Puluhan sniper di tempatkan di titik yang dinilai rawan di sepanjang jalur tersebut, sebagai upaya antisipasi terjadi hal yang tidak diinginkan seperti tindak kriminal seiring terjadinya kemacetan yang terus mengular," katanya di Cianjur, kemarin.
BERITA TERKAIT :Terlihat menjelang malam puluhan anggota sniper berseragam bersiaga di titik rawan yang tidak terdapat penerangan seperti di Jalan Babakan Cisarua, Pertigaan Kebun Raya Cibodas, Hanjawar sampai kawasan Puncak Pass. Sniper berseragam terlihat ikut mengatur arus lalulintas sambil memantau situasi.
Bahkan kehadiran penembak jitu tersebut dimanfaatkan pengguna jalan yang terjebak antrian hingga berjam-jam untuk berswafoto bersama keluarganya. Disiagakannya penembak jitu tersebut untuk memberikan rasa aman bagi pengguna jalan yang terjebak disepanjang jalur tersebut.
Sejumlah pengguna jalan menuturkan, sangat terjaga dengan kehadiran penembak jitu yang siaga di sejumlah titik yang dinilai rawan karena kurangnya penerangan sementara mereka terjebak kemacetan yang sangat melelahkan dititik yang gelap karena minimnya penerangan, sehingga dapat mengundang kejahatan.
"Tapi dengan kehadiran bapa polisi bersenjata laras Panjang, membuat kami tidak perlu was-was meskipun kendaraan terhenti di tempat yang minim penerangan seperti di kawasan Babakan Cisarua ini," kata Odon yang baru saja kembali ke Jakarta setelah menghabiskan libur Lebaran di Kampung halamannya, Cugenang, Cianjur.
Sebelumnya, Mabes Polri menghembuskan isu adanya gerakan massa aksi sidang Mahkamah Konstitusi (MK) berbarengan dengan arus balik.
Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo. Ia pun mengaku pihaknya tengah memantau isu adanya gerakan massa tersebut. Massa itu kabarnya bakal menggelar aksi ketika sidang di MK.
Kata Dedi, Polda Metro Jaya sudah melakukan berbagai antisipasi terkait adanya rumor tersebut. “Polda Metro sudah menyiapkan langkah-langkah antisipasi,” katanya.