RADAR NONSTOP - Moda Raya Terpadu atau MRT jadi alternatif warga Jakarta untuk mengisi libur Lebaran. Sayangnya transportasi publik ini tak siap menghadapi gelombang penumpang yang menumpuk.
Radar Nonstop yang naik dari Stasiun MRT Bundaran HI melihat adanya penumpukan pembelian tiket atau kartu. Tragisnya penumpang yang isi ulang kartu elektronik harus antre.
"Sudah antre 30 menit. Karena gak ada petugas yang bimbing kalau hari biasa ada," aku Anis (39) warga Fatmawati, Jaksel, Jumat (7/6).
BERITA TERKAIT :Di pembelian tiket manual juga antre. "Saya sudah hampir 1 jam antre," keluh Sopian (43) warga Jatinegara, Jaktim.
Jika penumpang ingin cepat memang ada penjualan kartu tapi harga tidak rasional. Untuk kartu e-money dan flazz dibanderol Rp 40 ribu.
"Itu hanya kartu aja. Belum ada isinya, kalau saya berlima berarti Rp 40 kali 5 dan belum termasuk harga perjalanan jika dari HI ke Lebak Bulus tambah Rp 14.000," keluh bapak tiga anak ini.
PT MRT Jakarta menyatakan saat liburan Lebaran, jumlah penumpang Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta meningkat. Diperkirakan jumlah penumpang mencapai 68 ribu orang.