Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Lebaran Tiba, Kolestrol dan Diabetes Ogah Ketinggalan

RN/CR | Jumat, 07 Juni 2019
Lebaran Tiba, Kolestrol dan Diabetes Ogah Ketinggalan
Ilustrasi -Net
-

RADAR NONSTOP - Setelah menjalani ibadah puasa 1 bulan penuh (Ramadhan), tibalah Lebaran (1 Syawal). Masyarakat yang tadinya ‘sedikit’ lebih kontrol konsumsi makanan dan minuman. Begitu Lebaran biasanya ‘lepas’.

Imbasnya, jumlah pasien penderita diabetes miletus dan gejala stroke meningkat drastis. Salah satunya diantaranya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi. 

Terjadi kenaikan cukup signifikan. Dari rata-rata jumlah kunjungan pasien 100-120 orang di instalasi gawat darurat (IGD) rumah sakit, sekitar 50 sampai 60 persen adalah penderita diabetes dan gejala stroke yang dipicu kolestrol berlebihan. 

BERITA TERKAIT :
28 Juta Orang Terancam Kena Diabetes, Anak-Anak Sudah Terjangkit Kencing Manis
Pilihan Destinasi Wisata Libur Lebaran, Jungle Land Sentul Dipadati Ribuan Pengunjung

Kepala Bidang Keperawatan RSUD Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi, Sudirman, mengatakan, meski jumlahnya mengalami kenaikan, namun pihaknya belum mendapat informasi detail mengenai kunjungan pasien dari petugas jaga rumah sakit. Dia memprediksi, ada kenaikan sekitar 10 persen kunjungan pasien diabetes dan gejala stroke dibanding hari biasa.

"Naiknya jumlah pasien disebabkan ketidakmampuan masyarakat dalam mengendalikan pola makannya saat libur Lebaran," kata Sudirman, Jumat (7/6/2019).

Menurut dia, saat hari raya masyarakat cenderung menyantap hidangan sayur bersantan dan hidangan penuh lemak hingga kue yang manis.

Hidangan yang berlemak misalnya rendang, opor ayam, semur daging, dan sebagainya.

"Mengonsumsi makanan berlemak jenuh dan manis dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dan glukosa dalam darah melebihi angka normal mencapai 200 mg/dl," ujarnya.

Dia mengungkapkan, sebetulnya jumlah pasien diabetes dan gejala stroke yang masuk ke IGD kali ini tidak jauh berbeda dengan tahun lalu.

Saat itu ada sekitar 30-40 pasien harus menjalani rawat inap, sedangkan sisanya rawat jalan karena masih bisa ditangani oleh dokter jaga di IGD.

"Selama libur Lebaran, pasien yang masuk ke rumah sakit ditangani oleh dokter jaga IGD karena poliklinik baru akan dibuka pada Senin (10/6/2019)," pungkasnya.