Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Dugaan Pencurian Suara di Jakarta, Sejumlah Partai Bentuk Koalisi Bidakara

RN/CR | Senin, 13 Mei 2019
Dugaan Pencurian Suara di Jakarta, Sejumlah Partai Bentuk Koalisi Bidakara
-Net
-

RADAR NONSTOP - Dugaan adanya pencurian suara wilayah Jakarta menjadi sorotan sejumlah partai politik di Jakarta. Diinisiasi Partai Gerindra, PPP, Golkar, Perindo dan Hanura membentuk koalisi Bidakara untuk menyelidiki dan mengusut kasus pencurian suara tersebut.

Apalagi kuat dugaan jika KPU ikut dalam cawe-cawe perolehan suara partai yang diraih lewat kerja keras kader itu.

“Koalisi ini terbentuk karena kami merasa dirugikan. Jadi semangat 5 partai yang ada didalam koalisi ini merasa perlu adanya keadilan dan transparansi dalam penghitungan suara di tiap wilayah Jakarta,” ujar Ketua DPD Gerindra DKI, M Taufik kepada wartawan di Gedung DPRD DKI.

BERITA TERKAIT :
Prabowo Sowan Ke PKB, Selamat Tinggal Koalisi Perubahan
Sowan Ke Rumah Prabowo, Netizen Sebut Ahmad Ali  Tak Kuat Digoda 

Untuk menindaklanjuti adanya dugaan kecurangan itu, koalisi lima partai pun akan melaporkan KPU dan Bawaslu ke DKPP.

“Kita ingin semuanya bisa terungkap agar pelaksanaan pemilu di DKI bersih tanpa ada kecurangan. Dan yang utama lagi, tidak ada pihak yang dirugikan,”ujarnya.

Sebelumnya beredar pesan berantai.

‘Info Kejadian soal Pleno, Minggu (12/5/2019) puku 9.00 malam Dokumen rekap Kpu jakarta utara milik Partai Demokrat DICURI org tdk dikenal. Ternyata tengah mlm ketahuan. Namanya asep org yg SURUH SANTOSO .(asep ini sudah ngaku kl disuruh santoso). Makanya Haji Sul Lapor ke polisi  dan Gakkumdu soal Pencurian dokumen partai.

Hingga berita ini diturunkan belum ada pernyataan apapun dari pihak Santoso.

Sementara Ketua DPC Partai Demokrat, Sulkarnaen mengakui telah melaporkan adanya pencurian dokumen tersebut. “Benar saya sudah laporkan, karena seharusnya dokumen tersebut jatuh ke tangan saksi yang telah kami beri mandat, bukan orang lain,” katanya.