RADAR NONSTOP - Kartu Lansia Jakarta (KLJ) sangat bermanfaat buat para warga. Inah (63) mengaku, dirinya sangat bersyukur ada KLJ.
Nenek dua cucu ini mengaku, duit KLJ buat dirinya membeli susu dan vitamin. "Semoga Pak Anies jadi gubernur seumur hidup. Alhamdulillah saya dapat rejeki ya Allah," ungkap warga Jakarta Utara ini.
Anggaran untuk KLJ sebesar Rp. 291.016.800.000 yang dibagi dalam 2 tahap yaitu 28.420 lansia yang telah mendapatkan KLJ di tahun 2018 dan yang menarik dananya melalui ATM Bank DKI dari bulan Januari sampai Maret 2019.
BERITA TERKAIT :Para lansia yang mendapatkan KLJ mendapatkan dana Rp 600 ribu per orang dan per bulan. "Saya buat beli vitamin. Ini berkah jelang puasa," ungkap Sutarni, lansia berusia 70 tahun.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membagikan 40.419 Kartu Lansia Jakarta (KLJ). Anies berharap dengan adanya kartu tersebut dapat membantu kesejahteraan warga Jakarta yang lanjut usia.
"Kita merasa bersyukur warga Jakarta hari ini utamanya yang usia lanjut bisa sama-sama kita dukung, kita bantu kesejahteraannya. Yang hadir ini orang tua kita, bukan orang lain. Yang hadir yang dulu membesarkan, merawat mendidik kita semua," kata Anies di Jakarta Islamic Center, Koja, Jakarta Utara, Rabu (24/4/2019).
Anies meminta jajarannya untuk terus mendata warga lanjut usia yang membutuhkan. Menurutnya, warga berusia lanjut harus menjadi perhatian warga.
"Bila bisa menemukan lebih banyak orang tua yang membutuhkan, harus diperlakukan seperti menemukan sumur pahala yang tak pernah berhenti," ucap Anies.
Anies juga meminta warga yang lanjut usia dilayani dengan baik. Dia meminta Bank DKI sebagai tempat pengambilan uang, bisa memprioritaskan warga lanjut usia dalam pelayanannya.
"Saya berharap bahwa pemberian kartu ini bulan sekedar kartu dan berapa nilainya tapi bagaimana menghargai dan menghormati orang tua. Perlakukan orang tua sebagai customer prioritas, perlakukan sebagai customer platinum kalau di perbankan," jelas Anies.
Hadir pula dalam pembagian KLJ yaitu Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta Irmansyah, Wali Kota Jakarta Utara Syamsudin Lologau, dan Ketua Tim Penggerak PKK Fery Farhati.