Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Prabowo Disebut Sudah Unggul Telak dari Jokowi

ERY | Jumat, 05 April 2019
Prabowo Disebut Sudah Unggul Telak dari Jokowi
Direktur Eksekutif LKPI, Tubagus Alvin (kanan)
-

RADAR NONSTOP – Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) merilis hasil survei terbarunya di Pilpres 2019, yang tinggal hitungan hari.

Dalam hasil surveinya, paslon capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin diprediksi kalah dari paslon capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

“Tingkat elektabilitas pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin hanya berkisar 40,9 persen dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno 58,1 persen," kata Direktur Eksekutif LKPI, Tubagus Alvin saat pemaparan hasil survei di kawasan Cikini, Jakarta, Jumat (5/4).

BERITA TERKAIT :
Panen Dukungan: Aksi AMUK RI Bagi Bunga Mawar & Tanda Tangan di Kain Putih Panjang Ajak Masyarakat Bersatu Setelah Pilpres 2024
Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden Dan Wapres, Jalan Imam Bonjol Bakal Macet Parah

Alvin mengungkapkan, penyebab merosotnya tingkat keterpilihan Jokowi-Ma'ruf Amin diakibatkan oleh beberapa hal. Pertama, sebanyak 58,1 persen masyarakat berpendapat bahwa negara Indonesia saat ini sedang berjalan ke arah yang salah seperti, bertambahnya utang negara, tingginya tingkat korupsi yang kian merajalela, mempermudah masuknya tenaga kerja asing di Indonesia, serta maraknya jual beli jabatan di Pemerintah dari tingkat desa sampai tingkat pusat.

“Kedua, menurunnya tingkat pendapatan dan perekonomian keluarga yang sangat dirasakan oleh masyarakat Indonesia sebesar 85,5 persen selama kurun waktu 4 tahun terakhir," terang Alvin.

Selain itu, ketidakpuasan masyarakat dalam keadaan negara saat ini di bawah kepemimpinan Jokowi seperti berkembangnya ideologi khilafah yang sangat meningkat, sehingga mengancam ideologi Pancasila dan suburnya politik identitas dalam kehidupan sosial politik.

"Hal ini tercermin dari temuan survei sebanyak 79,1 persen sehingga mengakibatkan ketidakpuasan masyarakat mencapai 65,6 persen," ungkapnya.