Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Tua dan Cuaca Ekstrem Penyebab KRL Jabodetabek Kerap Terganggu

RN/CR | Jumat, 05 April 2019
Tua dan Cuaca Ekstrem Penyebab KRL Jabodetabek Kerap Terganggu
KRL Jakarta - Bogor anjlok beberapa waktu lalu -Net
-

RADAR NONSTOP - Rel sudah tua dan kerap dilanda cuaca ekstrem ditengarai menjadi penyebab seringnya KRL comuterline Jabodetabek terganggu.

Begitu dikatakan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (BKS). Guna mengantisipasi dan mengetahui lebih detail, Kemenhub meminta KAU membentuk tim khusus.

“Jangka pendek saya minta kepada PT KAI untuk membuat task force (satuan tugas) untuk menyelesaikan pekerjaan itu. Jadi secara khusus katakan berkaitan dengan petir sudah dibentuk suatu tim untuk menganalisa beberapa kejadian itu menyelesaikan dengan cara-cara teknis yang baik,” kata ujar Budi dikutip dari keterangan resminya, (Jumat 5/4/2019).

BERITA TERKAIT :
Mau Poles Citra, Bea Cukai Sewa TikToker Untuk Bikin Video Positif 
Kai Havertz Dipuji Karena Diving

Lebih lanjut Budi mengungkapkan, kondisi prasarana perkeretaapian di Jabodetabek saat ini sudah cukup lama dan diperlukan pembaruan. Kondisi tersebut mendukung terjadinya gangguan operasional kereta dengan intensitas yang cukup sering.

“Beberapa hal yang kita dapat simpulkan bahwa peralatan (prasarana perkeretaapian) yang ada di Jabodetabek ini pada usia yang memang sedikit lanjut dan terdapat beberapa kejadian ekstrem baik itu cuaca, hujan maupun petir," ujarnya. 

"Tim task force ini menyelesaikan hal-hal yang katakan berkaitan dengan rel, dan lain sebagainya pada titik-titik yang sudah diindikasikan bermasalah,” ungkapnya. 

Budi pun menargetkan, dalam jangka pendek ini permasalahan ini harus dapat diselesaikan. Khusus terkait prasarana yang sudah termakan usia, pihaknya untuk berkoordinasi dengan PT KAI merencanakan investasi yang diperlukan pembaharuan prasarana seperti rel dan listrik aliran atas (LAA).

“Perbaikannya jangka pendek, 2 minggu sampai 1 bulan hal-hal itu selesai tapi ada lagi yang jangka menengah yang 6 bulan atau 1 tahun karena hal ini berkaitan dengan anggaran. Kita akan koordinasikan berapa anggaran dan apa saja yang mesti diinvestasikan,” ujarnya.

Menhub berharap dengan adanya tim task force ini, jika ada kejadian terhambatnya operasional kereta commuterline Jabodetabek akibat cuaca ekstrem, dapat lebih diantisipasi sehingga tidak sampai mengganggu aktivitas masyarakat. 

#KRL   #KAI   #Kemenhub