RADAR NONSTOP - Elektablitas 40 persen bukan titik aman bagi petahana. Berkaca dari berbagai kontestasi Pilkada maupun Pilpres yang sudah terjadi di Indonesia, maka Jokowi harus siap - siap angkat koper dari istana.
Demikian dikatakan juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Sodik Mudjahid kepada wartawan, Kamis (14/3/2019), menilai hasil survei terbaru Polmark Indonesia menunjukkan tanda-tanda kemenangan pasangan 02.
Dalam rilis surveinya, Polmark Indonesia mencatat Elektabilitas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno selisih 14,6% dari Jokowi-Ma'ruf Amin. “Tanda kekalahan petahana," ujarnya.
BERITA TERKAIT :Menurut Sodik, buat petahana tingkat elektabilitas 40% belumlah aman. Ditambah tingkat pemilih yang belum menentukan masih sangat tinggi.
"Angka 40% dimana masih ada 35 % yang masih belum menentukan pilihan adalah tanda tanda petahana harus menyerahkan kursi presiden pasca pemilu. Bandingkan dengan petahana sebelumnya seperti SBY," katanya.
Sebelumnya, elektabilias Jokowi-Amin di 73 Dapil adalah 40,4 persen. Sementara elektabilitas Prabowo-Sandiaga adalah 25,8 persen.
Survei yang dilakukan PolMark Indonesia bekerjasama dengan DPP Partai Amanat Nasional digelar di 73 Dapil dari 80 dapil seluruh Indonesia untuk tingkat pemilihan DPR RI. Survei ini dilakukan dari bulan Oktober 2018-Februari 2019 dengan jumlah responden 440 di masing masing 72 dapil dengan margin of error plus-minus 4,8 persen dan 880 responden di 1 dapil dengan margin of error plus-minus 3,4 persen.
Pengambilan sampel survei ini dilakukan dengan metode Multistage Random Sampling dengan selang kepercayaan 95 persen.