RN – Pemerintah Kota Bekasi menggelar Sosialisasi Transformasi ASN melalui E-Kinerja dan Manajemen Talenta di Aula Nonon Sontanie, Selasa (25/11), sebagai gebrakan besar menuju birokrasi digital dan modernisasi pengelolaan SDM aparatur.
Acara prestisius ini menghadirkan para pejabat strategis dari BKN, di antaranya Direktur Kinerja dan Penghargaan ASN, Neny Rochyanny, S.Si.Apt., M.Si., Direktur Pengembangan Talenta dan Karier ASN, Dr. Samsul Hidayat, S.S.M.PSDM., serta Sekretaris Daerah Kota Bekasi. Kehadiran jajaran petinggi BKN menjadi bukti dukungan kuat pemerintah pusat terhadap langkah Kota Bekasi memperkuat sistem merit dan transformasi aparatur.
Dalam sambutannya, Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto menegaskan, bahwa percepatan digital adalah kunci birokrasi di kota besar yang ritmenya sangat cepat seperti Bekasi. Menurutnya, ASN hari ini tak cukup hanya rajin, tetapi harus cerdas, adaptif, peka arah kebijakan, dan lincah mengeksekusi program yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat.
BERITA TERKAIT :Tri menegaskan, E-Kinerja bukan sekadar tugas administrasi tambahan, melainkan alat untuk mengukur hasil nyata, bukan hanya proses pekerjaan — sehingga setiap ASN memahami kontribusinya pada capaian pembangunan.
“Keberhasilan hari ini diukur dari output dan outcome yang dirasakan masyarakat,” ujarnya.
Selain budaya kinerja, Manajemen Talenta menjadi sorotan utama. Pemerintah Kota Bekasi ingin memastikan proses regenerasi pimpinan berjalan objektif, sehingga posisi strategis diisi figur terbaik, berkompeten sekaligus berintegritas.
“Bekasi butuh aparatur yang progresif. Bukan hanya melaporkan masalah, tapi menyelesaikan masalah,” kata Tri.
Ia juga mengingatkan bahwa masyarakat semakin kritis dan menuntut pelayanan cepat serta presisi. Maka ASN harus mampu bergerak dalam ritme pertumbuhan kota.
“Kalau warga bergerak cepat, ASN harus bergerak lebih cepat,” tegasnya.
Menutup sambutan, Tri menekankan pentingnya disiplin dalam mencapai target kinerja masing-masing perangkat daerah agar selaras dengan SKP dan IKU.
“Kita bukan lagi bicara hadir atau tidak hadir. Kita bicara dampak. Bekasi harus tampil sebagai contoh birokrasi digital yang bekerja cerdas, cepat, dan berorientasi hasil,” tutup Wali Kota.