RN - Kasus mahasiswi Universitas Pakuan (Unpak) yang jatuh dari lantai 3 gedung kampus kini memasuki babak baru. Polisi masih terus mengusut apa yang sebenarnya terjadi, namun satu hal ditegaskan bahwa peristiwa tragis yang menimpa Ira Siti Nurazizah (21) bukanlah tindak pidana.
Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, Kompol Aji Riznaldi Nugroho, mengungkapkan temuan mengejutkan dari hasil penyelidikan awal. Selain memeriksa lokasi kejadian dan menginterogasi saksi-saksi, polisi menemukan secarik kertas bertuliskan pesan tangan yang diduga ditulis korban. Isinya mencantumkan permintaan maaf kepada orangtua dan pengakuan tentang kondisi mentalnya yang terganggu.
“Dari pemeriksaan sementara, kita simpulkan bahwa kejadian ini tidak mengarah pada tindak kriminal. Ada bukti tulisan tangan yang menunjukkan korban mengalami tekanan atau depresi,” ujar Aji, Jumat (14/11) petang.
BERITA TERKAIT :Polisi kini mengamankan sejumlah barang bukti termasuk pakaian korban dan kertas tulisan tangan tersebut. Namun kebenaran mengenai dugaan depresi itu masih akan didalami melalui pemeriksaan ahli setelah korban sadar.
“Dalam surat tersebut memang tertulis bahwa mentalnya sangat terganggu. Tapi untuk memastikan, harus ada pemeriksaan profesional. Kita tunggu sampai korban pulih,” ucapnya.
Penyelidikan masih terus berjalan. Polisi juga sudah bertemu dengan kedua orangtua korban, tetapi keterangan belum lengkap karena keduanya masih dalam kondisi syok berat.
Peristiwa itu sendiri terekam jelas oleh CCTV kampus. Dari keterangan pihak Universitas Pakuan, kejadian berlangsung pada Rabu (12/11) sekitar pukul 12.00 WIB, tak lama setelah korban selesai menjalani UTS. Rekaman menunjukkan korban berada di lantai 3 Gedung Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis sebelum akhirnya terjatuh.
Proses pendalaman terus berlanjut, sementara kondisi Ira masih menjadi perhatian utama pihak kepolisian dan kampus.