RADAR NONSTOP - AG tidak bisa melawan. Cewek berusia 18 tahun asal Lampung ini hanya bisa pasrah saat ayah, Abang dan adiknya secara bergantian menidurinya.
Aksi bejat sekeluarga yang kelainan seks ini sudah berlangsung satu tahun (2018). Ayahnya, M (45), dan kakaknya, SA (24), serta adiknya, YF (15) secara bergantian dan berulang-ulang memperkosa AG.
Tragisnya lagi, YF yang tidak puas melampiaskan seksnya juga ML dengan kambing dan sapi. Kelakuan YF ini dipergoki oleh tetangganya.
BERITA TERKAIT :Jajaran Polres Tenggamus meringkus tiga terduga pelaku incest atau hubungan sedarah di rumahnya wilayah Pekon Pangungrejo, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu, Lampung.
Kasat Reskrim Polres Tanggamus AKP Edi Qorinas mengatakan, keluarga ini ada kelainan. Dan dari pengakuan YF kalau dia juga pernah berhubungan dengan binatang, kambing dan sapi.
Menurut AKP Edi, para tersangka sudah menyetubuhi korban berulang kali sejak 2018. Korban tidak kuasa melawan karena takut dan mengalami keterbelakangan mental.
"Kakaknya itu sudah menyetubuhi 120 kali dalam setahun, adiknya 60 kali. Kalau bapaknya sudah berulang kali, saya yakin sudah sering," jelasnya seperti dikutip detik.
Hal senada disampaikan Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Tanggamus Ipda Primadona Laila. Pihaknya terus melakukan pendalaman agar tepat menangani kasus ini.
"Ini lagi coba kita dalami lagi karena bapaknya tahu anak-anaknya itu menyetubuhi anak kandungnya tapi dibiarkan saja. Saling tahu tapi dibiarkan. Waktu itu adiknya yang bungsu ini melihat kalau saudara perempuannya ditiduri bapaknya, dibiarin. Jadi saling tahu mereka ini," ujarnya saat berbincang dengan detikcom lewat telepon.
Menurut Ipda Dona, secara visual tidak ada keanehan dari tersangka M dan SA. Namun tersangka YF memang agak berbeda karena terlihat santai saat diperiksa. Saat YF ditanya, tidak ada penyesalan yang terlontar dari mulutnya meski telah berulang kali memperkosa kakak kandung sendiri.
"Memang yang nyeleneh dikit ini yang bungsu, yang kecil. Dia sempat meniduri kambing dan sapi milik tetangga. Kenapa kita bilang agak kelainan, karena tidak ada rasa penyesalan. Hanya senyum cengengesan, nggak ada muka menyesal atau merasa malu, merasa berdosa, santai aja. Makanya kita Senin mau melakukan pemeriksaan psikologi, sudah panggil psikolog juga terkait kelakuan tiga pelaku ini," ucapnya