RN - WFT (22) menguncang Indonesia. Hacker yang memakai nama Bjorka ini mampu membobol data nasabah.
Bjorka ini ditangkap di kediamannya di Desa Totolan, Kecamatan Kakas Barat, Kebupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara, pada Selasa (23/6).
Dalam pengakuannya, Bjorka mengaku belajar IT dari media sosial (medsos). Dia mengaku, duit yang dia hasilkan dari menjadi hacker untuk membiayai hidup keluarganya.
BERITA TERKAIT :Kasubdit IV Ditres Siber Polda Metro Jaya AKBP Herman Edco Wijaya Simbolon mengatakan kasus bermula dari laporan pihak bank pada 5 Februari 2025. Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa ada akun X dengan username @bjorkanesiaaa mengaku telah meretas 4,9 juta data nasabah.
"Akun X yang mengatasnamakan @bjorkanesiaaa memposting tampilan layar aplikasi bank milik nasabah. Akun tersebut juga mengirimkan pesan ke akun resmi X salah satu Bank yang mengklaim sudah melakukan hack kepada 4,9 juta akun database nasabah bank," kata Herman Edco kepada para wartawan, Jumat (3/10/2025).
Herman mengatakan WFT hendak memeras bank tersebut. Namun dia menegaskan pemerasan tersebut belum sempat dilakukan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, polisi mendapatkan fakta lain terkait sosok 'Bjorka' WFT tersebut. Pelaku ternyata sudah berselancar di dark web sejak 2020.
"Pelaku kita ini bermain di dark web tersebut, di mana di dark web tersebut yang bersangkutan sudah mulai mengeksplor sejak tahun 2020," kata Wakil Direktur Siber Direktorat Siber Polda Metro Jaya AKBP Fian Yunus kepada wartawan, Kamis (2/10).
Fian mengatakan WFT sempat beberapa kali mengubah username miliknya dari Bjorka menjadi SkyWave, ShinyHunter, hingga terakhir Opposite6890 pada Agustus 2025. Hal itu dilakukan untuk mengelabui aparat penegak hukum.
"Jadi tujuan pelaku melakukan perubahan nama ini adalah untuk menyamarkan dirinya, untuk menyamarkan dirinya dengan membuat menggunakan berbagai macam, tentunya e-mail atau nomor telepon atau apa pun itu sehingga yang bersangkutan sangat susah untuk dilacak oleh aparat penegak hukum," jelasnya.