Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Jika Jokowi Menang, Ma’ruf Tetap Ingin Disebut Ulama Meski Jadi Umaro

RN/CR | Kamis, 14 Februari 2019
Jika Jokowi Menang, Ma’ruf Tetap Ingin Disebut Ulama Meski Jadi Umaro
Kunjungi Harlah NU di Cianjur, Ma'ruf Amin dan Cak Imin -Net
-

RADAR NONSTOP - Meski akan jadi Wakil Presiden jika Jokowi menang, Ma’ruf Amin tetap ingin disebut ulama, bukan umaro.

Oleh karena itu, Ma’ruf Amin juga menolak dikatakan hanya sebagai alat politik pada kontestasi Pemilu 2019. 

Kiai yang bagi orang NU ini sangat karismatik, isu dirinya hanya jadi alat politik sangat menjatuhkan. Apalagi Ma’ruf Amin sangat menyakini bahwa dirinya dan bagi sebagian besar umat Islam lainnya, khususnya NU, Ia adalah seorang ulama besar.

BERITA TERKAIT :
Panen Dukungan: Aksi AMUK RI Bagi Bunga Mawar & Tanda Tangan di Kain Putih Panjang Ajak Masyarakat Bersatu Setelah Pilpres 2024
Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden Dan Wapres, Jalan Imam Bonjol Bakal Macet Parah

Oleh sebab itu, di depan para warga Nahdliyin yang hadir dalam Harlah NU ke-93 di Cianjur, Ma'ruf meminta agar kabar itu diluruskan dan tak terus-menerus disebarkan karena membuat masyarakat cemas.

"Kiai dibilang jadi alat. Itu menghina itu. Ente jangan sembarangan. Tapi kalau untuk jadi alat pembangunan, untuk Indonesia maju, tentu saya siap. Ini tugas agama dan tugas negara," kata Ma'ruf saat menyampaikan sambutan di Lapangan Prawatasari, Sawah Gede, Cianjur, Kamis (14/2/2019).

Berbagai isu, lanjut Mustasyar PBNU itu, dibuatkan narasi dengan berbagai macam. Kabar terakhir yang dia didengar adalah mempertanyakan niat dirinya maju sebagai calon wakil presiden.

Ma'ruf menegaskan, alasan untuk menerima pinangan sebagai pendampingnya juga atas dorongan dan desakan para ulama.

"Dibilang sudah tua lah, jadi alat lah. Itu namanya tukang bikin was-was," kata Ma'ruf.

"Dan kenapa saya menerima karena penghargaan kepada ulama," lanjutnya.

Dalam acara Harlah NU ke-93 di Kabupaten Cianjur ini, dihadiri Wakil Ketua MPR Muhaimin Iskandar, Rois Syuriah PCNU Kabupaten Cianjur KH Abdul Qodir, dan Ketua PCNU Kabupaten Cianjur KH Choirul Anam.

Ma'ruf menuturkan NU sebagai organisasi Islam terbesar, harus menjadi garda terdepan mengawal NKRI agar tetap utuh. Sudah berdiri sebelum Indonesia merdeka, bukanlah perjuangan yang tidak mudah hingga sampai saat ini. Ma'ruf berharap NU tetap solid dan terbukti anggotanya bertambah.

"Jadi yang paling kita syukuri sampai hari ini NU masih tetap utuh, tidak pecah," lanjut Ma’ruf.

#Ulama   #Umaro   #Pilpres