RN - Viral aksi pemerasan menonton Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024 langsung diusut. Korban pemerasan diketahui ada 45 orang.
Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri menyatakan total warga negara (WN) Malaysia yang menjadi korban dugaan pemerasan saat menonton Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024 mencapai 45 orang.
Diketahui Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dikenal tegas terhadap anak buahnya yang melanggar. Sigit gak tebang pilih dalam menindak.
BERITA TERKAIT :"Dari hasil penyelidikan yang sudah kami lakukan perlu kami luruskan bahwa korban warga negara Malaysia dari penyelidikan dan identifikasi kami secara saintifik kami temukan sebanyak 45 orang," kata Kadiv Propam Polri Irjen Abdul Karim di Mabes Polri, Selasa (24/12).
Karim menyebut barang bukti dalam kasus dugaan pemerasan WN Malaysia oleh 18 polisi tersebut mencapai Rp2,5 miliar.
"Bahwa barang bukti yang telah kita amankan jumlahnya berapa Rp2,5 miliar rupiah. Jadi jangan sampai nanti seperti pemberitaan sebelumnya yang angkanya cukup besar," ujarnya.
Karim mengatakan pihaknya menerima dua laporan dari WN Malaysia terkait dugaan pemerasan oleh anggota Polri ini.
"Ya itu sudah kita terima di Div Propam Polri ini. Jadi ada dua orang pendumasnya (aduan masyarakat). Tentunya pendumas ini kita jaga ya inisialnya," katanya.
Sebelumnya sebanyak 18 anggota dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat dan Polsek Metro Kemayoran ditangkap terkait dugaan pemerasan terhadap warga asal Malaysia saat menonton DWP 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.
"Jumlah terduga oknum personel yang diamankan sebanyak 18 personel yang terdiri dari personel Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat dan Polsek Metro Kemayoran," ujar Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko melalui keterangan resmi Jumat (20/12).
Belasan anggota yang diamankan itu nantinya akan segera diperiksa oleh penyidik Divisi Propam Polri. Trunoyudo menegaskan pihaknya tidak akan mentolerir pelanggaran yang dilakukan oleh anggota Polri.
DWP 2024 digelar pada 13-15 Desember. Usai acara, akun Instagram penyelenggara DWP dibanjiri komentar protes warganet.
Sebagian besar keluhan datang dari penonton luar negeri, khususnya Malaysia. Mereka mengaku dapat pengalaman buruk selama DWP 2024.
Mereka kecewa karena tidak dapat melakukan pesta dansa alias rave dengan leluasa karena adanya intervensi. Beberapa penonton bahkan mengaku diperas polisi yang menyamar dalam kerumunan.