RN - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap aliran duit suap Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah (RM). Ironisnua duit itu hasil dari pemerasan kepada guru honorer.
Bukan hanya guru, tapi banyak organisasi perangkat daerah (OPD) juga menyetorkan duit ke RM. Modusnya adalah, Sekda Bengkulu, Isnan Fajri (IF) sebagai mengumpulkan para OPD dan kepala dinas hingga biro.
RM diduga mengumpulkan dana untuk keperluan pencalonan Pilgub Bengkulu. Beberapa honorer mengaku, kalau dirinya menyetor duit Rp 1 juta untuk kepentingan pencalonan RM sebagai calon gubernur.
BERITA TERKAIT :Jika honorer tidak memberikan dana maka bisa tersendat karirnya. Begitu juga kepala dinas, biro dan pejabat lainnya yang diancam akan di non-jobkan jika tidak setor duit.
"Mirip drakula penyedot duit, ngeri karena kita diancam," tegas seorang honorer yang namanya takut disebutkan.
"Pada Juli 2024, saudara RM menyampaikan bahwa yang bersangkutan membutuhkan dukungan berupa dana dan penanggung jawab wilayah dalam rangka pemilihan Gubernur Bengkulu pada Pilkada Serentak bulan November 2024," kata Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata.
Atas hal tersebut, Sekda Bengkulu, Isnan Fajri (IF) mengumpulkan seluruh ketua organisasi perangkat daerah (OPD) dan Kepala Biro di lingkup Pemda setempat.
"Dengan arahan untuk mendukung program saudara RM yang mencalonkan diri kembali sebagai Gubernur Bengkulu," ujarnya.
Dari pertemuan dengan Sekda, beberapa kepala dinas (kadis) menyetorkan sejumlah uang hasil mengutak-atik dana yang ada.
"Saudara SF (Kadis kelautan dan perikanan) menyerahkan uang sejumlah Rp200 juta kepada saudara RM melalui saudara EV (adc gubernur) dengan maksud agar saudara SF tidak dinonjobkan sebagai Kepala Dinas," ucapnya.