RN - Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Banten Dimyati Natakusumah sering menebar janji kesejahteraan. Tapi fakta di lapangan berbeda dengan janji kader PKS tersebut.
Bahkan, Dimiyati juga menyinggung soal monopoli satu pihak di Banten dalam debat perdana Pilkada Banten 2024. Dimyati mendampingi Andra Soni melawan pasangan Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi.
Di Pandeglang, istri Dimiyati yakni Bupati Pandeglang Irna Narulita dinilai gagal menuntaskan kemiskinan. Irna juga pernah menjadi bulan-bulanan para mahasiswa yang melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor Bupati Pandeglang pada Kamis, (04/05/2023).
BERITA TERKAIT :Dalam demo tersebut, para mahasiswa mengkritik Irna Narulita yang kinerjanya dinilai tidak memuaskan selama menjabat sebagai Bupati Pandeglang.
Selama dua periode pemerintahan Irna Narulita, Pandeglang dinilai jauh tertinggal dibandingkan dengan daerah di sekitarnya, baik dari segi infrastruktur, pendidikan, serta sumber daya manusia (SDM).
Di Kabupaten Pandeglang, Irna Narulita dan keluarganya bukanlah orang sembarangan. Status sebagai pejabat publik seakan mengalir di tubuh Irna dan keluarganya.
Keluarga Irna Narulita telah membentuk politik dinasti di Kabupaten Pandeglang sejak tahun 2000. Bahkan terbaru, anak Irna Narulita dikabarkan akan maju pada Pilkada 2024 untuk meneruskan estafet kekuasaan keluarganya di Pandeglang.
Keluarga Irna Narulita mulai menduduki kursi Kabupaten Pandeglang ketika suaminya, Achmad Dimyati Natakusumah, berhasil memenangkan Pemilu pada tahun 2000 silam.
Melalui partai PPP, Achmad Dimyati berhasil menduduki kursi Bupati Pandeglang untuk dua periode kepemimpinan, yakni 2000-2005 dan 2005-2009.
Semasa kepemimpinan Dimyati sebagai Bupati Pandeglang, ia sempat diduga melakukan suap kepada anggota DPRD Pandeglang.
Setelah jabatannya sebagai Bupati Pandeglang berakhir pada 2009, ia kemudian maju dalam Pemilu Legislatif 2009 dan berhasil menjadi anggota DPR RI di tengah dugaan kasus korupsi yang ia lakukan ketika menjadi bupati.
Pengadilan kasus suap Dimyati sempat berjalan hingga Mahkamah Agung memvonis bebas Dimyati pada 19 Oktober 2011.
Tak terbukti bersalah, karir Dimyati di Senayan terbilang melejit. Dimyati menjadi DPR RI untuk dua periode beruntun, yakni pada 2009-2014 dan 2014-2019.
Ia juga sempat ditunjuk menjadi Wakil Ketua MPR RI pada 2014 untuk menggantikan Lukman Hakim Saifuddin yang kala itu dipilih menjadi Menteri Agama.
Jika karier politik Dimyati dimulai ketika menjadi Bupati Pandeglang, istrinya memulai karier politik ketika menjadi anggota DPR RI pada 2014 hingga 2016.
Pada Pemilu Legislatif 2014, sepasang suami-istri tersebut sama-sama maju dan memenangkan pemilihan umum menjadi anggota DPR RI.
Namun, Irna memilih untuk maju dalam Pilkada Pandeglang pada 2016, meskipun kinerja Irna di DPR belum genap lima tahun.
Pada tahun 2016 tersebut, keluarga Dimyati kembali duduk di kursi Bupati Pandeglang. Tidak melalui dirinya, tetapi melalui istrinya.
Masa kepemimpinan Irna sebagai Bupati Pandeglang juga berlangsung lama. Ia terpilih untuk dua periode jabatan secara beruntun, yakni periode 2016-2021 dan 2021-2024.
Irna juga pernah menjadi sorotan terkait harta kekayaannya yang meningkat. Sorotan kepada Irna ini berawal usai anaknya, Rizka Amalia Ramadhani Natakusumah, viral di media sosial karena dinilai memamerkan kemewahan.
Anak Bupati Pandeglang, Rizka sebelumnya sempat mengunggah foto dengan tas mewah merek YSL. Tak hanya itu, liburan Rizka saat berada di luar negeri juga dikritik dan dibandingkan dengan kondisi masyarakat di Pandeglang.
Sorotan tersebut lalu tertuju ke harta milik Irna Narulita yang tercantum dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). Irna melaporkan harta kekayaannya ke LHKPN KPK pada Februari 2023 untuk periode 2022. Dalam laporan tersebut tercatat Irna memiliki harta kekayaan sebesar Rp 62.562.624.828.
Kekayaan Irna Narulita melonjak hampir Rp 15 miliar dalam dua tahun. Pada LHKPN periode 2021, kekayaan Irna Narulita senilai Rp 48,6 miliar.
Menanggapi hal itu, Irna mengklaim, dalam kenaikan harta kekayaannya itu, tidak ada aset yang bertambah sejak awal menjabat Bupati Pandeglang. Menurutnya, penambahan itu dilihat dari kenaikan nilai jual objek pajak (NJOP) aset tanah yang dimilikinya.
"Harta atau aset yang ibu miliki yang sudah ibu laporan ke LHKPN KPK tetap tidak ada yang nambah satu aset pun, tidak ada yang nambah, hampir Rp 23 miliar 2015 dan sampai dengan sekarang tetap," kata Irna kepada wartawan, Senin (8/5/2023).
Banyak Orang Miskin?
Pandeglang tidak lepas dari jumlah orang miskin. Peningkatan kemiskinan disebabkan oleh ketidakstabilan pendapatan ekonomi masyarakat secara umum.
Artinya perekonomian di Pandeglang stag. Pandeglang pernah menjadi kabupaten dengan peningkatan penduduk miskin terbanyak, yaitu bertambah 10,99 ribu jiwa menjadi 131,43 ribu jiwa atau sekitar 10,72% pada Maret 2021 dari posisi Maret 2020.
Setelah Pandeglang, Kabupaten Lebak, Kabupaten Tangerang dan Kota Serang serta Kabupaten Serang juga mmasuk katagori parah soal kemiskinan.