Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Jadon Sancho Kurang Gaspol

ERY | Selasa, 08 Oktober 2024
Jadon Sancho Kurang Gaspol
Jadon Sancho - Net
-

RN - Jadon Sancho disebut bermain baik, minim kesalahan, dan aman di Chelsea. Hanya saja, main aman tak cukup untuk klub sebesar The Blues yang punya tuntutan besar.

Sancho direkrut Chelsea dari Manchester United musim panas kemarin. Ia pada prosesnya menjadi pilihan utama di skuad Enzo Maresca dan sudah jadi starter dalam tiga pertandingan terakhir di Liga Inggris.

Kontribusinya sejauh ini adalah tiga assist dari empat penampilan. Sebuah catatan yang relatif bagus untuk pemain baru dan sempat disorot performanya saat bersama MU.

BERITA TERKAIT :
Nerazzurri Siap Pulangkan Federico Chiesa Tahun Depan
Scott McTominay Bahagia Tinggalkan Setan Merah

Akan tetapi penampilannya saat Chelsea diredam Nottingham Forest 1-1 di Stamford Bridge, Minggu (6/10/2024) kemarin disorot. Ia gagal memberikan elemen pembeda dan dinilai mudah untuk dihadapi bek Forest Ola Aina.

"Saya ke Stamford Bridge untuk fokus ke Jadon Sancho saja dan dia tidak buruk sama sekali. Tidak ada kesalahan besar, semuanya rapi dan tertib, dia memainkan umpan-impa pendek yang akurat," ungkap eks pemain Chelsea Tony Cascarino.

"Tidak ada yang perlu dikeluhkan, atau yang bisa dibedah dalam analisis oleh pandit di televisi. Tapi, dia bermain buat Chelsea. Ini adalah klub yang punya ekspektasi tinggi pada pemainnya, terutama penyerang."

"Bermain oke, yang mana ia lakukan, adalah masalah. Sejujurnya, dia memudahkan bek kanan Nottingham Forest Ola Aina untuk menghadapinya. Tak ada pertanyaan bahwa Sancho itu pemain bagus, dan sentuhannya hampir selalu sangat bagus. Tapi dia memainkan laga yang konservatif," imbuhnya.

Cascarino lantas membandingkannya dengan Noni Madueke yang bermain di sisi seberang. Madueke dirasa lebih berani melakukan tusukan dan menyerang pertahanan lawan.

"Itu kontras dengan Noni Madueke di sisi sayap lain. Dia menyerang bek sayap lawan sepanjang laga dan selalu terasa seperti sebuah pertempuran untuk membendungnya," ujarnya.