RN - Kinerja Wali Kota (Walkot) Jakarta Selatan (Jaksel) Munjirin diminta serius. Sebab, selama ini kinerja Munjirin dinilai amburadul.
Pengamat politik Adib Miftahul menilai, masalah di Jaksel bukan cuma banjir tapi banyak hal yang tidak bisa diselesaikan Munjirin.
"Pak Munjirin cuma jadi beban Pj Gubernur Heru Budi Hartono. Ada baiknya Jaksel dilakukan penyegaran," ungkap Adib kepada wartawan, Sabtu (12/7).
BERITA TERKAIT :Banjir di Jaksel kata Adib terbilang paling lama surut. Selain itu, penanganan banjir Jaksel juga lambat.
"Belum lagi kasus DBD dan bahaya longsor di Jaksel," sindir Adib.
Munjirin menjabat sebagai wali kota sejak 13 Oktober 2021. Sebelumnya, politisi senior Gerindra, Inggard Joshua menilai, banjir yang melanda Jaksel makin parah.
Loyalis Prabowo Subianto ini menuding Munjirin tidak sigap dalam menangani banjir yang menyebabkan kerugian di masyarakat.
"Tadi kita hubungi Pak wali kota (Munjirin-red). Kita minta dia serius kerja apalagi soal penangan banjir," ungkap Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta ini.
Diketahui, Pemkot Jaksel membangun proyek pencegahan banjir dengan metode Jacking (pengeboran). Progres pembangunan dimulai dari 6 Mei 2024 dan kini sudah mencapai sepuluh persen.
Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Kasudin SDA Jakarta Selatan, Santo kepada wartawan. Akan tetapi, proyek yang dimulai tanggal 6 Mei 2024 ini, seharusnya tidak terjadi genangan air atau banjir.
Seperti diberitakan, pada Sabtu 06 Juli 2024, banjir di Jaksel meluas. Luapan Kali Pesanggrahan dan buruknya drainase membuat luapan air di mana-mana.
Di Jaksel bukan hanya rawan banjir tapi juga longsor. Berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, kecamatan zona merah itu yakni Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu dan Pesanggrahan.